Bersama Anies Baswedan, JK Pantau Macet Jakarta dari Udara

0
Wapres Jusuf Kalla meninjau dari udara kemacetan di Jabodetabek. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Pelita.Online, Jakarta — Wakil Presiden Jusuf Kalla meninjau sejumlah titik kemacetan lalu lintas di daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) menggunakan helikopter, Senin (28/1) pagi. Hal itu dilakukan politikus senior Partai Golkar itu jelang memimpin rapat tentang transportasi Jabodetabek di kantor wakil presiden.

JK didampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan sejumlah menteri yakni Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Rombongan berangkat dari helipad Monas pukul 08.00 WIB.

Dari rekaman video yang diterima dari Sekretariat Wakil Presiden, JK tampak menerima penjelasan dari Anies dan Menhub Budi tentang kondisi lalu lintas dari dalam helikopter.

Selama kurang lebih 45 menit, JK memantau kawasan Slipi, Simpang Semanggi, Jagorawi wilayah Cawang hingga Taman Mini Indonesia Indah dan Cililitan dari ketinggian.

Pantauan menggunakan Heli Super Puma itu kemudian dilanjutkan menuju Cikunir, Gerbang Tol Tambun, Cakung, arah utara Tol Tanjung Priok, hingga berakhir di Pantai Indah Kapuk sebelum kembali ke Monas.

Dalam sejumlah kesempatan, JK beberapa kali kerap mengkritik sistem transportasi di Jakarta. Salah satunya pembangunan LRT yang dianggap tak efisien karena dibangun di samping jalan tol.

JK saat itu juga meminta agar pihak pemprov dapat memaksimalkan penggunaan teknologi untuk sistem transportasi yang ada.

Diketahui, Anies Baswedan juga pernah menyebut kemacetan yang terjadi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) menyebabkan kerugian hingga Rp 100 triliun per tahun.

Hitung-hitungan Anies meralat pernyataan Presiden Joko Widodo yang sebelumnya menyebut jika kemacetan di wilayah Jabodetabek telah mengakibatkan kerugian sebanyak Rp65 triliun.

“Angka itu dikoreksi oleh Pak Wakil Presiden Jusuf Kalla, angkanya yaitu Rp100 triliun, bukan Rp65 triliun lagi. Lebih besar memang,” kata Anies beberapa waktu lalu.

Pemprov DKI diketahui telah menggulirkan sejumlah cara yang diklaim mampu menekan angka kemacetan di ibu kota. Salah satunya, sejak 2 Januari 2018 Pemprov DKI memberlakukan perpanjangan kawasan ganjil genal melalui Peraturan Gubernur (Pergub) 155/2018.

Pada pasal 1 pergub tersebut ada sembilan ruas jalan yang akan diberlakukan sistem ganjil genap. Ruas jalan itu antara lain Jalan Medan Merdeka Barat, Jalan MH Thamrin, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan S Parman, Jalan MT Haryono, Jalan DI Panjaitan, Jalan Jenderal Ahmad Yani, dan Jalan HR Rasuna Said.

Pemberlakuan sistem ganjil genap dilakukan tiap Senin hingga Jumat mulai pukul 06.00 sampai pukul 10.00 WIB dan mulai pukul 16.00 sampai pukul 20.00 WIB.

Jelang Rapat Transportasi, JK Pantau Macet Jakarta dari UdaraGubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Selain perpanjangan ganjil genap, Anies juga telah menaikkan tarif parkir di DKI Jakarta, salah satunya di lapangan IRTI Monas.

Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah menetapkan tarif parkir baru sebesar Rp352.000 per bulan untuk kendaraan roda dua atau sepeda motor. Tarif baru tersebut naik sekitar 16 kali lipat jika dibandingkan dengan tarif sebelumnya yakni sebesar Rp22.000 per bulan.

Sedangkan untuk tarif parkir kendaraan roda empat naik sekitar delapan kali lipat, yakni dari Rp66.000 per bulan menjadi Rp550.000 per bulan.

CNN Indonesia

LEAVE A REPLY