BURSA SAHAM 5 JUNI: IHSG Dibuka Menguat 16,55 Poin ke 6.031,37

0

JAKARTA, Pelita.online –  Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,52% atau 31,23 poin di level 6.014,82 pada perdagangan Senin (4/5/2018).

Pada perdagangan terakhir sebelum libur Hari Kesaktian Pancasila, Kamis (31/5/2018), indeks berakhir melemah 0,46% atau 27,47 poin di posisi 5.983,59.

Dari 584 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 181 saham menguat, 223 saham melemah, dan 180 saham stagnan.

Investor asing mencatat aksi jual bersih atau net sell pada perdagangan hari ketiga berturut-turut, Senin (4/6/2018). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing membukukan net sell sebesar Rp152,06 miliar.

Investor asing melakukan aksi beli sekitar 1,36 miliar lembar saham senilai Rp4,17 triliun. Adapun aksi jual investor asing tercatat 1,77 miliar lembar saham senilai sekitar Rp4,33 triliun.

Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa mencapai sekitar Rp10,67 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 11,15 miliar lembar saham.

Pukul 8.55 WIB: IHSG Dibuka Menguat 0,28%

Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,28% atau 16,55 poin ke level 6.031,37.

Bursa Eropa Menguat, IHSG?

Bursa Eropa mampu memperpanjang pemulihannya pada akhir perdagangan Senin (4/6/2018), ditopang sentimen positif yang datang dari aksi merger dan akuisisi.

Indeks saham acuan kawasan Eropa Stoxx Europe 600 ditutup naik 0,3%, sedangkan indeks DAX Jerman naik 0,4%. Bursa Eropa sebelumnya terbebani tensi politik di Italia dan Spanyol serta friksi perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan sejumlah aliansinya.

Namun kekhawatiran investor seputar perdagangan diimbangi oleh kuatnya data tenaga kerja AS yang dirilis pada Jumat (1/6/2018), yang sekaligus membantu bursa Wall Street naik untuk hari kedua pada perdagangan kemarin.

Dilansir dari Reuters, kabar tentang merger dan akuisisi (M&A), khususnya di sektor keuangan, menjadi pendorong terbesar terhadap indeks Stoxx.

Aksi M&A telah menjadi tren utama di pasar ekuitas global tahun ini, dengan Inggris di antara yang paling aktif untuk melakukan transaksi, sekaligus membantu indeks FTSE 100 mulai mengungguli saham zona Eropa.

Saham bank melonjak 1,3% setelah The Financial Times melaporkan bahwa Unicredit dan Societe Generale sedang menjajaki merger, dimana banyak investor berharap dapat membuka jalan untuk konsolidasi lebih lanjut di sektor ini.

Bagaimanapun, penguatan indeks sedikit terkikis saat sejumlah analis mencatat hambatan regulasi untuk setiap kesepakatan. Saham SocGen naik 0,7% dan UniCredit turun 0,8%, membalik kenaikan sebelumnya.

“Latar belakang politik dan peraturan tetap merupakan hambatan penting untuk memberikan kesepakatan yang menarik,” kata analis Jefferies, seperti dikutip Reuters.

“Sementara volatilitas politik baru-baru ini di Italia dapat dimengerti meningkatkan alasan merger untuk UniCredit, dalam pandangan kami penggabungan langsung tidak mungkin dalam situasi saat ini,” kata analis perbankan KBW Jean-Pierre Lambert.

Saham pemberi pinjaman asal Inggris CYBG, bagaimanapun, naik 2,2% setelah menaikkan penawaran untuk Virgin Money sebesar 7%.

Adapun saham Deutsche Bank naik 1,3% pada hari kedua pemulihannya setelah mencapai rekor terendah pada Kamis (31/5/2018) akibat laporan bahwa The Federal Reserve telah menganggap operasinya di AS \’bermasalah\’.

BURSA AS: Indeks Nasdaq Capai Rekor, IHSG?

Pergerakan tiga indeks saham utama Amerika Serikat (AS) di bursa Wall Street berakhir menguat pada perdagangan Senin (4/6/2018), didorong saham teknologi, dengan Nasdaq mencetak rekor level penutupan tertingginya.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir menguat 0,72% atau 178,48 poin di level 24.813,69, indeks S&P 500 naik 0,45% atau 12,25 poin di 2.746,87, sedangkan indeks Nasdaq Composite ditutup menguat 0,69% atau 52,13 poin di level 7.606,46.

Dilansir dari Reuters, saham Apple naik ke level tertingginya, ditopang spekulasi investor atas konferensi pengembang tahunannya. Performa Microsoft yang mengesankan juga mendorong indeks teknologi S&P 500 ke rekor level tertinggi.

Sementara itu, laporan data pekerjaan AS yang lebih baik dari perkiraan untuk bulan Mei yang dirilis pada Jumat (1/6/2018) masih merupakan kunci bagi optimisme investor, dengan para pedagang mengalihkan fokus mereka dari kekhawatiran perang perdagangan baru-baru ini.

“Ada momentum dari laporan pekerjaan hari Jumat yang masuk ke perdagangan Senin dan membantu mendorong saham lebih tinggi,” kata Kristina Hooper, kepala strategi pasar global di Invesco, New York.

Namun, meski terkesan melihat laporan pekerjaan yang begitu kuat, Hooper mengkhawatirkan pengumuman pemerintah AS pekan lalu sehubungan dengan pengenaan tarif baja dan aluminium untuk Eropa, Kanada, dan Meksiko.

“Laporan pekerjaan tampak dekat sementara aksi proteksionis pekan lalu akan berdampak pada masa depan,” katanya. “Investor mungkin terperangah jika ada dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi tahun ini dari proteksionisme.”

Sektor teknologi pada S&P 500 yang membukukan kenaikan 0,8% menjadi pendorong terbesar terhadap indeks acuan tersebut.

Indeks consumer discretionary mencatat kenaikan persentase terbesar dari 11 sektor S&P, dengan 1,1%. Di sisi lain, sektor energi mencatat penurunan terbesar yakni 0,9% seiring turunnya harga minyak karena kekhawatiran tentang pertumbuhan produksi di AS.

Bersama dengan laporan pekerjaan, Kim Forrest, manajer portofolio senior di Fort Pitt Capital Group di Pittsburgh, juga mengacu pada konferensi pengembang Apple dan kesepakatan senilai US$7,5 miliar oleh Microsoft untuk membeli situs web coding pribadi GitHub Inc. sebagai pendorong utama perdagangan kemarin.

INDOSURYA: IHSG Bidik Level Tertinggi Sepanjang Masa

PT Indosurya Bersinar Sekuritas memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (5/6/2018) bergerak di kisaran 5.845 – 6.071.

William Surya Wijaya, Vice President Research Department PT Indosurya Bersinar mengemukakan, IHSG saat ini masih terlihat akan bergerak dalam rentang konsolidasi wajar ditengah gejolak nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan fluktuasi harga komoditas.

“Capital inflow masih terus kita harapkan kembali, sehingga dapat mendorong penguatan IHSG untuk dapat meraih kembali resistance level tertinggi sepanjang masa,” kata William seperti dikutip dari risetnya.

PT Indosurya Bersinar Sekuritas pada perdagangan hari ini merekomendasikan saham KLBF, ROTI, MYOR, ICBP, PWON, BJTM, SRIL, JSMR, TLKM.

 

bisnis.com

LEAVE A REPLY