Cerita Rakyat Makin Nyaring Berkat Komik Daring

0

Pelita.online – “Aku bahkan tidak bisa jujur pada ibu kalau sudah mencuri selendang bidadari,” tutur Jaka Tarub dalam webtun 7 Wonders.

Dengan ikat kepala dan baju lurik, karakter di webtun itu menarik mata sejumlah anak muda yang baru saja mengenal komik digital.

Popularitas webtun yang mengangkat cerita rakyat seperti Jaka Tarub itu rupanya bisa melejit. Hingga saat ini, webtun bertajuk 7 Wonders itu sudah tayang 3 musim dengan 41 satu episode.

Sejak tayang pada Juli 2016, komik digital karya webtunis dengan nama pena Metalu Kyoyuzuki ini sudah disukai 9,7 juta kali dengan nilai 9,82 dari 10.

Webtun ini mengisahkan pemuda kaya raya bernama Jaka yang memiliki banyak teman. Sayang, kekayaan itu tidak bertahan selamanya karena ayah Jaka jatuh bangkrut. Teman-teman Jaka pun meninggalkannya.

Suatu ketika, Jaka diberi tiket liburan oleh temannya ke Paradise Park Air Terjun Bidadari. Di sana, ia melihat tujuh bidadari yang sedang mandi. Jaka mengambil satu selendang bidadari dengan harapan mendapat keajaiban dan menjadi kaya seperti dulu.

Webtun 7 Wonders (Jaka Tarub).Webtun 7 Wonders. (Dok. Webtoon Indonesia)

Jika 7 Wonders mengambil folklor atau cerita rakyat dalam negeri, ada pula komik digital karya webtunis Indonesia yang terinspirasi dari cerita rakyat seputar Hari Raya Paskah.

Adalah webtun Eggnoid karya Archi The Redcat yang sampai saat ini tak diketahui identitas aslinya. Webtun ini berpusat pada Ran, seorang perempuan yang sangat kesepian dan kerap bersedih hati.

Hidupnya sangat datar dan membosankan sampai akhirnya bertemu Eggy, manusia Eggnoid yang lahir dari telur yang dikirim dari masa depan. Tokoh Eggy ini sebenarnya terinspirasi dari telur Paskah.

Archie sebenarnya tidak tahu betul asal-usul telur Paskah karena ia memeluk agama yang tidak merayakan Hari Paskah. Namun, ia tidak bisa menyembunyikan rasa penasarannya.

“Jadi, berawal dari penasaran saja, dan karena tertarik dengan kegiatan anak anak yang mencari telur, tetapi isinya coklat dan permen,” kata Archie.

Sejatinya, Archie sudah membuat Eggnoid sejak 2002 silam dan sempat dimuat di majalah. Namun, ia meracik ulang cerita itu sesuai perkembangan zaman, terutama saat mengikuti kompetisi LINE WEBTOON 2015.

Banyak cerita dan karakter yang berubah. Namun, Archie tetap mempertahankan karakter Eggy si telur ajaib.

“Dulu Eggnoid datang karena ilmu sihir dan berasal dari peri, sedangkan Eggnoid tahun 2015 lebih kental dengan konsep fiksi ilmiah,” kata Archie kepada CNNIndonesia.com melalu surat elektronik beberapa waktu lalu.

Bukan hanya Hari Raya Paskah, Archie juga mendapat inspirasi dari berbagai hal yang berada di sekitarnya, terutama ketika menciptakan karakter seperti Ran dan Eggy.

“Saya mengerti soal sifat manusia seperti melankolis, sanguinis, plegmatis, dan koleris. Setiap inspirasi karakter dari orang orang di sekitar saya ataupun media [film/novel/komik] saya jadikan acuan,” kata Archie.

Riset mendalam Archie berbuah manis ketika Eggnoid sukses di Indonesia dan negara lain. Terbit pertama kali pada Desember 2015, kini Eggnoid sudah sampai musim keempat dengan 234 episode. Webtun ini disukai 22,5 juta kali dan mendapat penilaian 9,74 dari 10.

Eggnoid dan 7 Wonders pun dianggap dapat menjadi tolok ukur bahwa webtunis Indonesia yang mengangkat cerita rakyat juga dapat diterima pasar internasional.

Webtoon Eggnoid karya Archie The RedCat Episode 46 Season 4Webtoon Eggnoid (Dok. Naver Webtoon Corp/Archie The RedCat)

Selain 7 Wonders dan Eggnoid, ada sejumlah judul webtun lainnya yang mengadopsi cerita rakyat nusantara. Di antaranya adalah Sarimin, Sri Asih,  Sing Bahurekso, dan Nusantara Droid War.

Sarimin merupakan cerita adaptasi dongeng siluman kera putih. Sedangkan Sri Asih mengambil cerita yang mengadopsi dari dongeng Dewi Sri.

Webtun Sing Bahurekso berkisah tentang makhluk buas buaya raksasa yang kerap menjadi cerita rakyat di Indonesia tentang penguasa sungai atau danau. Sementara Nusantara Droid War merupakan webtun hasil dari adaptasi dan modifikasi sejumlah karakter dongeng di Nusantara, salah satunya Nyi Roro Kidul, ratu penguasa pantai selatan Jawa.

Komik Daring dan Folklor Dewa-dewa

Di negara asal webtun, Korea Selatan, juga banyak komik digital yang terinspirasi dari dongeng atau cerita rakyat, seperti The God of High School (GOH).

Intinya, webtun karya Yonghe Park ini bercerita tentang Mori Jin, remaja yang ikut serta dalam turnamen bela diri tradisional. Dalam kompetisi tersebut, ia bertemu dengan banyak lawan dengan kekuatan-kekuatan mistis.

Uniknya, ada tiga semesta yang menjadi latar webtun ini, termasuk dunia manusia. Kedua, ada Semesta Iblis yang dihuni makhluk-makhluk mistis, seperti roh, monster, hingga naga.

Terakhir, ada Semesta Akhirat, yang paling kuat dari semua dunia. Di dalam semesta ini, terdapat para dewa dari berbagai mitologi dan legenda, mulai dari Herkules hingga Jade Emperor.

Webtun The God of High School.Webtun The God of High School. (Dok. Webtoon Indonesia)

Meski tergolong rumit, cerita The God of High School ternyata punya basis penggemar sendiri. Tak heran, webtun yang sudah terbit sejak 2011 ini masih bertahan hingga kini.

Dalam laman Webtoon Indonesia, komik digital ini sudah disukai oleh 1,2 juta orang dengan rating 9,8 dari 10.

Kini, The God of High School bahkan sudah diadaptasi menjadi gim dan serial animasi yang tayang sejak Juli hingga September lalu.

Yonghe Park tak pernah menyangka webtun karyanya dapat mencapai kesuksesan seperti ini mengingat kisahnya yang rumit dengan mengaduk berbagai mitologi.

Sama seperti webtunnya, ia menanggap The God of High School sebagai “Laga yang 100 persen tidak realistis.”

 

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY