China Ancam Taiwan dengan Video Propaganda Berbahasa Hokkien

0

Pelita.Online – Hubungan antara China dan Taiwan semakin tegang dalam sebulan terakhir, terutama setelah militer Tiongkok menggelar latihan militer yang dianggap ancaman bagi Taipei. Pada Kamis (19/) China melancarkan ancaman dengan merilis video propaganda berbahasa Hokkien, bahasa mayoritas warga Taiwan.

Diberitakan Reuters, angkatan udara China pada Kamis (19/4) merilis video propaganda baru di akun Weibo mereka. Sebenarnya ini video propaganda lama berjudul “Dewa Perang”, namun dirilis ulang dengan suara narasi berbahasa Hokkien.
Video itu menampilkan pesawat pengebom H-6K terbang melintasi Laut China Selatan, dekat pulau Taiwan.
“Negara yang kuat harus memiliki kekuatan yang mampu melindungi kedaulatan dan keamanannya,” ujar narasi dalam video itu.
Propaganda ini menambah daftar ancaman bagi Taiwan dari China. Pekan ini, China menggelar latihan militer dengan peluru tajam dekat perairan Taiwan. Jet tempur China juga mengelilingi Taiwan pekan ini, dalam manuver yang mereka sebut “misi suci”.
Taiwan dan China terpisah sejak 1949 usai perang saudara antara Partai Komunis dan Kuomintang. Walau Taiwan telah menganggap diri sebagai negara yang berdaulat, namun China bersikeras Taiwan masih bagian dari negara mereka yang sedang membelot, dan akan direbut kembali suatu saat nanti.

Pesawat H-6K.

Pesawat H-6K. (Foto: Wikimedia Commons)

Diduga, video berbahasa Hokkien ini dikeluarkan China usai Taiwan merilis video propaganda di akun Facebook mereka. Dalam video itu, angkatan udara Taiwan memperlihatkan jet tempur buatan AS F-16 dan Prancis Mirage.
Hokkien adalah bahasa yang banyak digunakan masyarakat China di provinsi Fujian dan bahasa asli mayoritas rakyat Taiwan. Dikenal juga dengan nama Hoklo, bahasa Hokkien juga digunakan kebanyakan masyarakat keturunan Tionghoa di Asia Tenggara.
Selama puluhan tahun, pemerintah Partai Komunis meninggalkan bahasa Hokkien sebagai bahasa resmi, dan mendorong penggunaan Mandarin. Sementara di Taiwan, bahasa ini digunakan di semua tempat, termasuk di dalam parlemen.
Kumparan.com

LEAVE A REPLY