Digempur Israel tak Sirna, Ini Rahasia Kekuatan Tentara Islam di Gaza Menurut Ulama

0

pelita.online – Jamak diketahui, Gaza, adalah kota strategis berdasarkan doktrin teologi ketiga agama samawi. Menurut Yaqut al-Hamawi dalam karya monumentalnya Mu’jam al-Buldan, wilayah teritorial Gaza, berada di bawah negara Syam.

Batasan Syam ketika itu, dari Sungai Eufrat hingga ujung Aris, Mesir. Bagi Rasulullah Saw., Gaza, adalah tanah leluhur. Konon, di sinilah Hasyim bin Abdu Manaf, meninggal pada usia ke-25 tahun, tepat bila nama lain dari kota ini adalah Gaza Hasyim.

Sejarah Islam mencatat, Gaza adalah simbol perlawanan dan kemenangan terhadap tiran. Di tangan Amar bin al-Asha, kedigdayaan Bizantium di Gaza, berhasil dipukul. Ekspansi tersebut juga sekaligus membebaskan penduduk setempat dari rezim yang zalim.

Demikian juga, ketika pendiri sekaligus khalifah pertama Dinasti Ayyubiyah, Shalahudin al-Ayubi. Shalahudin memukul mundur pasukan Salib yang menguasai Palestina, termasuk Gaza. Hingga saat ini, dan sampai janji Allah SWT. akan kemenangan itu tiba, Gaza tetaplah simbol dan kiblat perlawanan terhadap pendudukan tiran.

Agresi militer Israel berulang kali tak mampu mematahkan asa dan semangat juang rakyat Gaza. Kegigihan dan ketidakputusasaan Gaza terhadap serangan Israel itu, diperkuat oleh sejumlah teks keagamaan. Bila Gaza termasuk Syam ketika teks-teks tersebut turun, maka ini berarti Gaza merupakan wilayah yang istimewa.

Dalam surat al-Araf ayat 137, Allah SWT menegaskan bahwa negeri-negeri yang dipusakakan untuk Bani Israel tersebut tak lain adalah Syam.

وَأَوْرَثْنَا الْقَوْمَ الَّذِينَ كَانُوا يُسْتَضْعَفُونَ مَشَارِقَ الْأَرْضِ وَمَغَارِبَهَا الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا ۖ وَتَمَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ الْحُسْنَىٰ عَلَىٰ بَنِي إِسْرَائِيلَ بِمَا صَبَرُوا ۖ وَدَمَّرْنَا مَا كَانَ يَصْنَعُ فِرْعَوْنُ وَقَوْمُهُ وَمَا كَانُوا يَعْرِشُونَ

“Dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri-negeri bahagian timur bumi dan bahagian baratnya yang telah Kami beri berkah padanya. Dan telah sempurnalah perkataan Tuhanmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Firaun dan kaumnya dan apa yang telah dibangun mereka.”

Demikian pula, Allah SWTT menyelamatkan Ibrahim dan Luth ke negeri-negeri yang diberkahi, dan tak lain adalah Syam, seperti penegasan surat al-Anbiyaa ayat 71:

وَنَجَّيْنَاهُ وَلُوطًا إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا لِلْعَالَمِينَ“Dan Kami seIamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia.”

Dalam kitabnya yang berjudul al-Mughni, Ibnu Qudamah al-Maqdisi, menyebutkan teks hadis yang menguatkan tentang itu cukup banyak. Salah satunya ialah hadist yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Hawalah al-Azdi.

Hadits tersebut menyatakan ada tiga militer yang kuat, yakni Syam, Yaman, dan Irak. Dari ketiga kekuatan militer tersebut, Rasulullah memilih Syam. Syam, adalah tanah terpilih, pasukannya pun terdiri dari orang-orang pilihan.

سَيَصِيرُ الْأَمْر إِلَى أَنْ تَكُونَ جُنُودٌ مُجَنَّدَةٌ جُنْدٌ بِالشَّامِ وَجُنْدٌ بِالْيَمَنِ وَجُنْدٌ بِالْعِرَاقِ فَقَالَ ابْننُ حَوَالَةَ خِرْ لِي يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنْ أَدْرَكْتُ ذَاكَ قَالَ عَلَيْكَ بِالشَّامِ فَإِنَّهُ خِيرَةُ اللَّهِ مِنْ أَرْضِهِ يَجْتَبِي إِلَيْهِهِ خِيرَتَهُ مِنْ عِبَادِهِ فَإِنْ أَبَيْتُمْ فَعَلَيْكُمْ بِيَمَنِكُمْ وَاسْقُوا مِنْ غُدُرِكُمْ فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ قَدْ تَوَكَّلَ لِي بِاالشَّامِ وَأَهْلِهِ  [أخرجه أبو داود]

“Perkaranya akan berubah menjadi berkelompok dan golongan, kelompok di Syam, lalu kelompok di Yaman dan kelompok di Iraq”. Ibnu Hawalah berkata, “Ya Rasulallah, pilihlah untuk saya jika seandainya aku menjumpainya. Beliau bersabda, “Wajib atasmu untuk memilih kelompok yang berada di Syam, sesungguhnya itulah negeri pilihan Allah, yang Allah pilih menjadi negeri bagi hamba –Nya. Dan jika engkau enggan maka pegangilah Yaman, lantas penuhilah tempat minum kalian. Sesungguhnya Allah telah menjamin (keamanan) bagiku dengan penduduk Syam serta negerinya.“ (HR Abu Dawud no 2483).

Teks ini, menurut Ibnu Qudamah, menguatkan posisi Syam berikut kekuatan militernya. Jika demikian, maka Gaza termasuk benteng pertahanan yang kuat itu.

Apa rahasia di balik kekuatan itu? Selain jaminan dari Allah SWT, para malaikat seperti disebutkan hadis riwayat Zaid bin Tsabit, meletakkan sayap mereka bagi Syam. Rasulullah SAW bersabda:

طُوبَى لِلشَّامِ طُوبَى لِلشَّامِ. قُلْتُ: مَا بَالُ الشَّامِ. قَالَ: الْمَلَائِكَةُ بَاسِطُو أَجْنِحَتِهَا عَلَى الشَّامِ

“Berbahagialah bagi (penduduk) Syam, beruntunglah bagi (penduduk) Syam”. Aku bertanya apa alasannya? Beliau menjawab, “(Karena) para malaikat mengepakan sayap (menaungi) negeri Syam.” (HR at-Tirmidzi no 3954. Ahmad 35/483 no 21606).

Sikap shumud, yang ditunjukkan oleh warga Gaza sepanjang sejarah, tentu bukan sekadar faktor kebetulan atau keterpaksaan saja. Ada sentuhan luar biasa dan mahadahsyat di balik itu semua.

Tanpa kehadiran-Nya, maka secara logika dan hitung-hitungan kekuatan militer, Zionis tentu jauh lebih besar berkali-kali lipat. Tetapi, selalu saja tak bisa mematikan faksi-faksi perjuangan rakyat Gaza yang hanya bersenjatakan roket rakitan, lemparan batu, dan senjata AK 47.

Maka wajar bila kemudian Ibnu Taimiyah berkomentar, beruntunglah kalian rakyat-rakyat Gaza. Pasalnya, mereka beruntung tinggal di wilayah yang telah tersedia dan terbentang lebar, faktor-faktor ketaatan kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya.

Penegasan itu disampaikan, ketika Ibnu Taimiyah ditanya perihal benarkah keistimewaan tinggal di Syam itu benar adanya. “Sebab ketika Allah dan Rasul-Nya mengutarakan keistimewaan itu, tentu lebih mengetahui kebenarannya,” ujar Ibnu Taimiyah.

Kini, serangan Hamas yang mengejutkan zionis Israel pada Sabtu (7/10/2023) lalu menunjukkan indikator kuat perlindungan malaikat terhadap tentara-tentara Islam di Gaza.

Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas terlibat dalam konflik yang  telah menyebabkan hampir 1.000 orang tewas. pada Sabtu (7/10/2023), Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel, dengan meledakkan sebagian pagar pemisah yang dijaga ketat dan mengirimkan pejuang ke komunitas Israel di sepanjang perbatasan Gaza.

Langkah tersebut mendorong pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk memperingatkan perang yang panjang dan sulit. Jet-jet Israel mengebom Jalur Gaza, meratakan gedung-gedung tinggi dan lingkungan sipil.

 

Serangan Hamas ke Israel saat ini adalah eskalasi konflik Israel-Palestina yang terburuk dalam beberapa dekade terakhir. Operasi ini menandai salah satu serangan perbatasan Israel yang paling besar sejak Perang Yom Kippur pada 1973.

sumber : republika.co.id

LEAVE A REPLY