Pelita.online – Lebih dari 500 juta data pribadi pengguna Facebook, termasuk nomor telepon dan data lainnya, diumbar gratis secara virtual di situs peretas, Sabtu (3/4).
Seperti dilaporkan Reuters, Minggu (4/4), Alon Gal, salah satu pendiri firma intelijen kejahatan siber Israel Hudson Rock, mengatakan bahwa basis data tersebut tampaknya merupakan kumpulan nomor telepon yang terhubung dengan Facebook.
Gal menduga telah beredar di lingkaran peretas sejak Januari dan yang keberadaannya pertama kali dilaporkan oleh publikasi teknologi, Motherboard.
Reuters tidak dapat segera memeriksa informasi tersebut, yang ditawarkan dengan kredit digital senilai beberapa euro di situs terkenal untuk peretas tingkat rendah.
Tetapi Gal mengaku telah memverifikasi keaslian setidaknya beberapa data. dengan membandingkannya dengan nomor telepon orang yang dia kenal.
Jurnalis lain mengatakan bahwa mereka juga dapat mencocokkan nomor telepon yang diketahui dengan detail di tempat pembuangan data.
Dalam pernyataan resmi, Facebook menjelaskan bahwa data peretasan “sangat tua” dan terkait dengan masalah yang telah diperbaiki pada Agustus 2019.
Upaya Reuters untuk menjangkau pembocor layanan pesan Telegram tidak segera berhasil.
Laporan Motherboard awal tahun ini mengutip Facebook yang mengatakan bahwa data yang bocor tampaknya merupakan buah dari bug yang diperbaiki perusahaan pada Agustus 2019.
kepada Reuters, Gal mengatakan bahwa pengguna Facebook harus waspada terhadap “serangan rekayasa sosial” oleh orang-orang yang mungkin telah memperoleh nomor telepon mereka atau data pribadi lainnya dalam beberapa bulan mendatang.
Berita bocoran terbaru Facebook ini pertama kali dilaporkan oleh Business Insider.
Sumber: BeritaSatu.com
