Erajaya Bakal Garap Kota Tier 2 dan 3 di 2019

0

Pelita.Online, JAKARTA –  Erajaya Group menargetkan untuk menggarap bisnis di kota-kota tingkat dua dan tiga di luar Jabodetabek pada 2019. Hal ini diungkap Marketing and Communications Director Erajaya Djatmiko Wardoyo di sela-sela penjualan perdana iPhone XS, XS Max, dan XR.

“Kita tetap akan agresif terutama dalam pengembangan ritel, ritel Erajaya tahun depan akan sangat fokus terutama pengembangan di kota-kota lapis kedua dan ketiga karena kalau di kota-kota besar, Erajaya sudah ada di mana-mana,” kata Djatmiko, Jumat (14/12).

Djatmiko memberi contoh kota-kota yang akan menjadi target Erajaya adalah Sukabumi, Garut, Ciamis, Purwakarta, Purwokerto, Jember, hingga Banyuwangi.

“Erafone, iBox, Samsung Store, Mi Store sudah cenderung ada di mana-mana, tapi yang menjadi terobosan kita, bagaimana kita melakukan penetrasi ke kota-kota lapis kedua dan ketiga dan amati setiap pembukaan mega store di luar Jabodetabek,” ujar Djatmiko.

Djatmiko kemudian mengatakan pihaknya ingin membangun 300 toko di kota tingkat dua dan tiga ini. Djatmiko mengatakan tahun ini Erajaya telah membangun 130 toko di seluruh Indonesia, angka ini belum termasuk Mi Store.

Djatmika menyebutkan Erajaya telah memiliki 940 toko di seluruh Indonesia, gabungan antara Erafone, Mi Store, iBox, Urban Republic, dan Samsung Store.

“Aspirasi dulu ya, aspirasi Erajaya berharap kita menambah 300 toko, yang berarti setiap hari akan buka satu,” ujar Djatmiko.

Toko Online Bukan Ancaman

Djatmiko mengatakan pihaknya tidak merasa terancam banyaknya pedagang ponsel di e-commerce yang berjualan secara online. Djatmiko menganggap e-commerce adalah salah satu saluran yang bisa digunakan untuk berjalan. Erajaya juga telah menggunakan pasar digital untuk menjajakan produk.

“Kami punya e-commerce sendiri Erafone.com. Erafone.com ini juga ada di marketplace yang lain jadi pengunjung marketplace bisa beli ponsel dari kami,” ujar Djatmiko.

Ia juga menjelaskan pihaknya telah membuat sistem pengambilan barang yang baru, yakni online to offline dan offline to online. Ketika pembeli telah selesai melakukan pembayaran, pembeli bisa langsung mengambil ke toko offline.

“Kemudian kita punya online dan orang di Jember takut kalau beli online itu kelamaan, dia bisa mendatangi toko Erafone untuk ambil produk tapi belinya di marketplace,” kata Djatmiko.

Menurutnya ketika seseorang kehabisan saat ingin membeli produk di toko offline, petugas Erajaya akan menganjurkan pembeli tersebut untuk membeli di marketplace.

“Orang datang ke iBox untuk beli iPhone baru ternyata kehabisan, dia akan dipandu sama teman-teman di toko untuk memasukkan transaksi online,” ujar Djatmiko. (jnp/eks)

cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY