Gaza “Kolaps” Diserbu Israel, Satu Juta Warga Mengungsi

0

pelita.online –  Lebih dari satu juta warga Gaza telah meninggalkan rumah mereka. Hal ini terjadi saat Israel masih terus menyerang dan memblokade wilayah itu dalam operasinya melawan penguasa Gaza, Hamas.

Sebelumnya, Israel menyatakan perang terhadap Hamas tersebut sehari setelah gelombang pejuangnya menerobos perbatasan pada tanggal 7 Oktober. Sejak akhir pekan,Israel telah memerintahkan warga Gaza untuk mengungsi ke wilayah Selatan karena serangan akan terus dilakukan.

Dalam laporan terbaru Al-Jazeera, disebutkan bagaimana warga Palestina membawa barang apa pun yang mereka bisa, baik dalam tas dan koper, saat mengungsi. Brang-barang tersebut dibawa sepeda motor roda tiga, mobil, dan bahkan kereta keledai.

Seorang warga mengungkapkan saat ini Gaza telah kolaps dan porak-poranda akibat serangan Israel. Skala kerusakan dan serangan juga membuat ambruk sistem kesehatan, yang juga makin terjepit karena kurangnya pasokan air dan listrik akibat diblokade oleh Tel Aviv.

“Tidak ada listrik, tidak ada air, tidak ada internet. Saya merasa seperti kehilangan rasa kemanusiaan,” kata seorang warga bernama Mona Abdel Hamid, yang meninggalkan Kota Gaza ke Rafah di selatan, kepada AFP, Senin (16/10/2023).

Beberapa dokter di Gaza pun mengaku sistem kesehatan di wilayah itu telah terpukul hebat. Bahkan mereka tidak mampu lagi memasukan mayat yang tewas terkena serangan, memicu resiko kesehatan akibat bakteri yang timbul dari jenazah.

Selain itu, banyak apotek yang tutup akibat hancur diserang Israel. Kondisi ini menekan stok obat-obatan di wilayah kantong Palestina itu.

“Israel telah melakukan pelanggaran kejahatan perang. Mereka juga menargetkan ambulance yang membawa pasien,” kata manajer program Bantuan Medis untuk Palestina di Gaza, Mahmoud Shalabi.

Blokade ini pun telah membuat sebagian pihak mengecam Israel dengan menyebut negara itu telah melanggar peraturan perang. Namun Duta Besar Israel untuk Singapura, Eliyahu Vered Hazan, menegaskan negaranya memiliki hak melakukan apapun dalam menyerang Hamas dan melindungi negaranya.

“Sekali lagi, jika ingin dunia menjadi lebih baik, kita harus mengalahkan Hamas dan (saya) menyerukan kepada penduduk Gaza, singkirkan Hamas dari kekuasaannya, dan lawanlah mereka. Karena pada akhirnya, inilah jalan hidup Anda. Ini adalah hal terpenting saat ini,” paparnya dalam wawancara eksklusif dengan CNBC Indonesia, Selasa lalu.

Di sisi lain, Hamas terus meminta warga Gaza untuk tidak pindah dan tetap berada di kota mereka. Mereka menegaskan ini hanyalah perang psikologis yang diluncurkan oleh Tel Aviv.

“Pertahankan rumahmu. Pertahankan tanahmu,” ujar pesan permohonan Hamas yang disiarkan melalui masjid-masjid Gaza.

Sementara itu, korban jiwa terus bertambah. Total korban tewas kini hampir 4.000 orang, tepatnya 3.970 jiwa.

Dari data terbaru Kementerian Kesehatan, sudah 2.670 warga Palestina tewas karena serangan udara dan bombardir yang dilakukan Israel. Setidaknya 9.600 orang juga terluka.

Di sisi Israel, korban tewas mencapai 1.300 orang. Sebanyak lebih dari 3.400 orang terluka.

sumber : cnbcindonesia.com

 

LEAVE A REPLY