Harga Minyak Tertekan Lonjakan Suplai dan Penguatan Dolar AS

0

Pelita.Online – Harga minyak mentah berakhir melemah pada perdagangan Selasa (1/5/2018), menyusul laporan industri yang menunjukkan kenaikan jumlah persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) lebih dari yang diperkirakan pada pekan lalu.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni 2018 diperdagangkan di level US$67,46 per barel di New York Mercantile Exchange pada pukul 4.37 sore waktu setempat, setelah berakhir di posisi U$67,25 per barel, level terendah dalam dua pekan. Total volume yang diperdagangkan mencapai sekitar 10% di bawah rata-rata 100 hari.

Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman Juli 2018 melemah US$1,56 dan ditutup di US$73,13 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Minyak mentah acuan global ini diperdagangkan premium US$6 terhadap WTI Juli.

Dilansir Bloomberg, American Petroleum Institute (API) dikabarkan melaporkan lonjakan persediaan minyak mentah sebesar 3,43 juta barel pekan lalu. Angka ini lebih besar dari perkiraan analis dalam survei Bloomberg untuk kenaikan sebesar 1,23 juta barel.

API juga dikabarkan melaporkan persediaan minyak mentah di Cushing, Oklahoma naik 725.000 barel pekan lalu, sedangkan stok bensin naik lebih tinggi sebesar 1,6 juta barel. Kenaikan stok bensin sebesar itu akan menjadi yang terbesar sejak akhir Februari jika data Energy Information Administration (EIA) mengonfirmasikannya pada hari ini.

“Kita memperkirakan kenaikan pekan ini. Anda masih berada pada sudut pandang itu, apakah kita akan mulai melihat penurunan permintaan?” kata Tariq Zahir, manajer dana komoditas di Tyche Capital Advisors LLC.

Harga minyak mengawali Mei dengan goyah setelah mampu mencatat reli 5,6% bulan lalu, didorong konflik antara Arab Saudi dan Yaman serta tenggat waktu 12 Mei yang akan datang atas keputusan Presiden AS Donald Trump tentang apakah akan menerapkan sanksi kembali terhadap Iran.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan adanya sejumlah dokumen pada hari Senin yang disebut membuktikan Iran melakukan program senjata atom rahasia.

Pada saat yang sama, penguatan dolar AS ke level tertinggi dalam lebih dari tiga bulan juga ikut membebani harga minyak selama sesi perdagangan Selasa. Bloomberg Dollar Spot Index naik 0,7% ke level tertinggi sejak awal Januari.

“Dolar kembali menempatkan tekanan jual pada pasar dan kami juga melihat ekspektasi meningkatnya persediaan minyak mentah AS pada pekan berikutnya,” kata Gene McGillian, seorang manajer riset pasar di Tradition Energy di Stamford, Connecticut.

Bisnis.com

LEAVE A REPLY