Lantas ada delapan pelayanan dasar yang wajib diberikan oleh pemerintah daerah, yakni pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum dan penataan ruang, perumahaan rakyat dan kawasan permukiman, ketenteraman, ketertiban umum, perlindungan masyarakat, dan sosial. Ada pula kewenangan yang bersifat opsional atau pilihan. Yakni, kelautan dan perikanan, pariwisata, pertanian, kehutanan, energi dan sumber daya mineral, perdagangan, perindustrian, dan transmigrasi.
Dari otonomi itu pula, Tito Karnavian mengatakan, muncul mutiara-mutiara terpendam dari proses pemilihan kepala daerah (Pilkada). “Bapak Presiden (Jokowi) kita misalnya, berasal dari daerah,” ucapnya. Namun demikian, masih ada tantangan dalam hal pilkada, salah satunya mengenai biaya politik yang tinggi. “Ini perlu kita cari solusi ke depannya.”
Pada prinsipnya, Tito melanjutkan, otonomi daerah merupakan wujud dari perubahan sistem pemerintahan yang sentralistik ke desentralisasi. “Tujuannya, pemerintah daerah dapat berkreasi dan bermanuver untuk mengembnagkan daerah masing-masing,” katanya.
Tito Karnavian mengucapkan selamat kepada 23 kepala daerah yang mendapatkan penghargaan Parasamya Purnakarya Nugraha atau anugerah atas pekerjaan yang baik atau sempurna untuk semua orang. Kepala daerah penerima Parasamya Purnakarya Nugraha dianggap berhasil menumbuhkan sikap keteladanan, semangat perjuangan dan motivasi untuk meningkatkan darma bakti kepada negara dan masyarakat.
Berikut daftar daerah penerima Parasamya Purnakarya Nugraha:
A. Provinsi
1. Jawa Tengah
2. Yogyakarta
3. Jawa Timur
B. Kabupaten
1. Banyuwangi
2. Sumedang
3. Badung
4. Karanganyar
5. Sidoarjo
6. Kulonprogo
7. Wonogiri
8. Hulu Sungai Selatan
9. Konawe
10. Bojonegoro
C. Kota
1. Semarang
2. Surabaya
3. Surakarta
4. Bogor
5. Denpasar
6. Makassar
7. Serang
8. Tangerang
9. Medan
10. Parepare
“Saya ucapkan selamat. Mari kita memperingati Hari Otonomi Daerah ke-27,” katanya. “Semoga Allah SWT memberikan petunjuk, pertolongan bagi kita semua untuk meweujudkan bangsa indonesia yang unggul dan dominan di tingkat internasional.”
Pada kesempatan itu, Tito Karnavian memuji penyelenggaraan acara puncak Hari Otonomi Daerah di Kota Makassar yang begitu meriah. “Januari lalu, Bapak Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan dengan para kepala daerah (Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda) di Sentul, Jawa Barat. Itu adalah pertemuan yang terbesar indoor atau di dalam ruangan,” kata Tito. “Pertemuan dengan kepala daerah yang terbesarnya untuk outdoor (luar ruang) di Makassar ini.”
“Kalau Pak Danny Pomanto membuat cara, selalu ada kejutan-kejutan,” ucap Tito Karnavian. Seusai upacara, para kepala daerah menyaksikan tarian Pakarena yang dilakukan oleh 200 penari dari atas perahu nelayan di tribun anjungan City of Makassar.
Para kepala daerah kemudian berkunjung ke Festival Coto Makassar di anjungan Losari, masuk ke Festival Inovasi Pemda, serta menelusuri Lorong Wisata di Kota Makassar. Pada Sabtu malam, 29 April 2023, akan berlangsung pentas budaya dan gala dinner di Hotel Fourpoints by Sheraton Makassar.
Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengatakan, adalah kebanggaan bagi Kota Makassar sebagai tuan rumah agenda akbar dihadiri sekitar 500-an kepala daerah se-Indonesia ini. Pemerintah Kota Makassar, menurut dia, sangat serius menggarap peringatan Hari Otonomi Daerah ke-27 ini karena merupakan kali pertama setelah tiga tahun dan menjadi yang pertama di Indonesia Timur. “Ini yang terbesar dan dihadiri undangan seluruh kepala daerah, Forkopimda provinsi dan kabupaten kota,” ucap dia.
Momentum peringatan Hari Otonomi Daerah ke-27, kata Danny Pomanto, menjadi masa yang penting karena ada banyak aspirasi, termasuk memperkenalkan branding Makassar Kota Makan Enak. “Itu sebab para tamu akan disuguhkan Coto Makassar setelah upacara,” katanya.
sumber : tempo.co