Pelita.online – Dalam 11 bulan pertama tahun 2020, penembakan di Kota New York, Amerika Serikat melonjak hingga 95% atau ke tingkat yang tak terlihat selama bertahun-tahun.
Seperti dilaporkan Xinhua, Sabtu (5/12), data terbaru itu diberikan oleh Departemen Kepolisian New York (NYPD).
Menurut NYPD, dari Januari hingga November, jumlah penembakan di New York City naik 95% dibandingkan periode yang sama tahun 2019, atau 1.412 vs. 721 kasus.
“Pada November saja, jumlah penembakan di kota itu meningkat 112% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, atau 115 vs. 51,” tambahnya.
NYPD menyatakan bahwa 40% dari mereka yang dituduh melakukan penembakan pernah ditahan karena kepemilikan senjata, sedangkan 21% dari korban penembakan juga pernah ditahan.
“Apa pun tantangannya, petugas NYPD kami telah menunjukkan inovasi dan tekad untuk menyelesaikan pekerjaan tahun ini,” kata Komisaris Polisi Dermot Shea.
NYPD tidak memberikan alasan di balik lonjakan penembakan tersebut. Media lokal melaporkan bahwa rencana pemerintah kota untuk mengalihkan US$ 1 miliar (Rp 14,1 triliun) dari anggaran US$ 5,9 miliar (Rp83,3 triliun) departemen kepolisian untuk tahun 2021 telah menyebabkan moral yang rendah di antara pasukan.
Sementara itu, pandemi Covid-19 telah merenggut setidaknya 24.323 nyawa di kota, memicu penutupan sebagian bisnis dan mendorong tingkat pengangguran ke level tertinggi baru.
Sumber:Suara Pembaruan