pelita.online – Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus mengungkapkan hukuman Arema FC imbas Tragedi Kanjuruhan telah berakhir. Ia menyebut Singo Edan bisa kembali bermarkas di Malang.
“Sudah habis. Hukumannya sudah selesai,” ungkapnya saat ditanya soal hukuman Arema FC di Hotel Shalva, Jakarta Pusat, Jumat, 7 Juli 2023.
Tragedi Kanjuruhan terjadi dalam laga Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 musim lalu di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada 1 Oktober 2023. Peristiwa tersebut menewaskan 135 orang dan menjadi salah satu tragedi terkelam sepanjang sejarah sepak bola di dunia.
Komisi Disiplin PSSI kemudian menjatuhkan tiga hukuman kepada Arema FC, yakni larangan menggunakan homebase di area Malang, larangan penonton hadir ke stadion, dan denda Rp 250 juta.
Hukuman juga dijatuhkan kepada Ketua Panitia Penyelenggara Pertandingan Arema FC, Abdul Harris, dan Security Officer Arema FC, Suko Sutrisno. Keduanya dilarang beraktivitas dalam lingkungan sepak bola seumur hidup.
Saat ini, Arema FC terpaksa menjadi tim musafir dan bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali. Namun, dalam beberapa bulan ke depan, mereka dipastikan bisa kembali ke rumah sebenarnya.
“Sekarang ini Arema belum bermarkas di seputaran Malang karena masih menunggu renovasi Stadion Gajayana,” ujar Ferry kepada awak media.
“Mungkin 3-4 bulan baru selesai dan nantinya mereka akan kembali lagi (ke Malang). Sekarang di Bali dulu,” kata mantan Direktur Olahraga Persija Jakarta itu menambahkan.
Dalam lanjutan pekan kedua Liga 1 2023-2024, pertandingan Arema FC vs Persib Bandung juga sudah dihadiri beberapa penonton. Laganya sendiri berakhir dengan skor imbang 3-3.
Gustavo Almeida dos Santos mencetak hat-trick untuk Singo Edan, sementara gol Persib ditorehkan Ciro Alves yang membobol gawang Teguh Amiruddin dua kali dan David da Silva.
Hasil tersebut membuat Arema FC menduduki peringkat ke-14 klasemen sementara dengan 1 poin, sedangkan Persib menduduki posisi ketujuh dengan 2 poin.
sumber : tempo.co
