Keluh Pengusaha Metromini: Kita Dihancurkan Pelan-pelan

0

Pelita.Online, Jakarta – Metromini kini kian terpinggirkan di Jakarta. Bus oranye-biru ini makin memudar di mata masyarakat.

Sejumlah transportasi baru kian bermunculan di Jakarta, dengan kelebihan masing-masing tentunya. Belum lagi kemajuan teknologi yang kian tak terbendung memunculkan angkutan berbasis online menambah saingan Metromini.

Kondisi tersebut membuat Metromini semakin tertekan. Bahkan kini makin menciut jumlahnya, padahal dahulu armada ini bagaikan menguasai Jakarta.
Hal tersebut juga dikeluhkan pihak operator Metromini. Wahyudi contohnya, penanggung jawab Pool Metromini Haji Tarno di Rempoa, Jakarta Selatan ini mengatakan Metromini bagaikan dihancurkan secara perlahan.

“Jujur-jujur saja, kita sekarang bagaikan dihancurkan secara pelan-pelan saja. Kita tinggal nunggu waktu aja ini, kalau masih bisa jalan, masih bisa diperpanjang izinnya ya sudah kami masih jalan,” kata Wahyudi.
Baca juga: Metromini Tak Lagi Jaya, Masih Adakah Penumpangnya?
Wahyudi berkisah kini bisnisnya makin mendekati rugi. Hal tersebut akibat makinminiminimnya penumpang Metromini yang berimbas pada setoran yang diberikan para sopir kepadanya.

“Sekarang setoran ituminim, biar kata udah diturunin jadi Rp 350 ribu/hari. Itu aja paling mereka sopir-sopir kasih setoran cuma Rp 250 ribu paling banter,” ungkap Wahyudi.

“Duit segitu masih kita arahin buat servis, beli ban, segala macam,” tambahnya.

Untuk berharap banyak Wahyudi pun sudah tidak berani lagi. Menurutnya, apabila memang sudah waktunya Metromini berhenti beroperasi dia mengaku ikhlas dan rela saja.

“Dibilang berharap ya mau berharap apalagi, sekarang ya kalo masih bisa jalan ya kita jalan, kalau udah gak bisa ya yaudah kita ikhlas dan rela aja berhenti. Paling busnya kita potong-potong aja, besi bekasnya dijual biar ada untungnya dikit,” ungkap Wahyudi.

Wahyudi kian bingung harus berbuat apalagi pada usahanya, dia memang mengakui Metromini telah kalah bersaing dengan transportasi lain.

“Memang transportasi, teknologi sudah maju kan ya, memang Metro ini udah kalah. Saya juga bingung mau gimana lagi, kalau memang sudah waktunya,” ungkap Wahyudi.
Baca juga: Senjakala Metromini, Hidup Segan Mati Tak Mau
Untuk para sopirnya, Wahyudi hanya berpesan satu hal. Selagi masih ada kesempatan untuk ‘narik’ Metromini, pergunakan lah dengan baik, karena menurutnya umur Metromini sudah tidak lama lagi.

“Mumpung masih bisa jalan ya buat para sopir narik yang bener aja, dipergunakan yang baik. Kalau sudah waktunya (berhenti operasi) saya bisa apa? Bukannya nggak mau kasih kerjaan, sekarang ya usaha aja dulu lah ya,” kata Wahyudi.

Detik.com

LEAVE A REPLY