Korban Meninggal Akibat DBD di Sumsel Bertambah

0

Pelita.Online, Palembang — Jumlah korban meninggal dunia akibat penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Sumatera Selatan (Sumsel) bertambah. Satu orang lagi dilaporkan meninggal menyusul tiga orang lainnya yang sudah dinyatakan meninggal sepanjang Januari 2019.

Sebanyak 395 warga Sumsel terjangkit DBD sejak 1-27 Januari 2019, tiga orang di antaranya meninggal dunia. Dalam laporan per Kamis (31/1), warga yang terjangkit disebut meningkat menjadi 442 orang dan telah meninggal satu orang.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sumsel Ferry Yanuar berujar, jumlah penderita penyakit DBD selalu meningkat sejak dua tahun terakhir.

 

Dinas Kesehatan Sumsel mencatat pada 2017 sebanyak 1.452 warga terjangkit DBD. Sementara pada 2018 meningkat menjadi 2.396 kasus.

“Meskipun jumlah penderita DBD terus bertambah, pemprov belum menetapkan siaga atau sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Karena masih bisa ditangani,” ujar Ferry, Jumat (1/2).

Secara rinci warga yang terjangkit DBD di Sumsel yakni satu di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), 20 orang di Ogan Komering Ilir (OKI ), 26 orang di Muara Enim, 9 orang di Lahat, 29 orang di Musi Rawas, 22 orang di Musi Banyuasin, dan 42 orang di Banyuasin.

Lalu enam orang OKU Selatan, 63 orang di OKU Timur, 29 orang di Ogan Ilir, tujuh orang di Empat Lawang, 101 orang di Palembang, 28 orang di Prabumulih, 18 orang di Pagaralam, 15 orang di Lubuk Linggau, 12 orang di Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), dan lima orang di Musi Rawas Utara.

Ferry berujar, musim hujan pada awal tahun ini menyebabkan perkembangan nyamuk Aedes aegypti lebih banyak. Kondisi lingkungan yang kurang sehat tanpa memperhatikan banyak genangan air ikut menyebabkan nyamuk pembawa DBD itu semakin berkembang biak.

Ia mengimbau kepada warga melakukan pola hidup bersih dan memperhatikan genangan air yang ada di sekitar rumah.

“Warga harus menerapkan 3M agar nyamuk pembawa penyakit DBD tidak berkembang biak,” ujar dia.

CNN Indonesia

LEAVE A REPLY