Pelita.Online – Rumput laut mempunyai peranan penting dalam dunia perdagangan internasional sebagai penghasil ekstrak keraginan, sehingga memiliki nilai ekspor yang sangat baik, ujar Ketua Umum Partai Berkarya pada acara
pertemuan dengan petani rumput laut pada Selasa (19 Maret 2019) di Pulau Semau, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ketua umum Partai Berkarya yang akrab disapa Tommy Soeharto itu juga menjelaskan hal-hal terkait teknis modern budidaya rumput laut, serta cara penangulangan terhadap gangguan predator ikan yang menjadi gangguan pada proses budidaya rumput laut tersebut.
“Rumput laut sejatinya tidak hanya untuk dijual mentahan saja, namun lebih jauh lagi, seperti yang saya katakan tadi, rumput laut bisa diproses sehingga dapat menjadi komoditi ekspor, atau juga kembangkan sebagai konsumsi dan di jual sudah matang, sehingga dapat menghasilkan nilai tambah lebih.
“Selain itu, dengan melakukan budidaya rumput laut yang moderen, memakai kerambah, misalnya, tentunya rumput laut akan terjaga dari predator ikan pengganggu dan pemakan rumput laut, sehingga hasil panen dapat maksimal,” ujarnya menambahkan.
Selain melakukan temu wicara dengan petani rumput laut dan masyarakat pulau Semau, Tommy Soeharto bersama petani rumput laut dan masyarakat, juga melakukan panen rumput laut secara simbolis.
Berdasarkan informasi yang kami himpun, usai berdialog dengan masyarakat sekitar, putra mantan Presiden Soeharto tersebut dijadwalkan akan mengunjungi Sentra Kerajinan Tenun Ikat dan kemudian menuju tempat berkumpulnya Raja dan Masyarakat Timur Lorosae di Oebelo Nusa Tenggara Timur, untuk bedialog dengan para Raja dan masyarakat yang kemudaian akan dinobatkan sebagai sesepuh raja-raja TTU (Timor Tengah Utara )
Berdasarkan pengamatan, sejauh ini baru Ketua Umum Partai Berkarya itu satu-satunya ketua umum partai yang telah melakukan safari ke seluruh pulau Timor.
