Lion Air Dikabarkan Akan Bikin Maskapai Baru, Ini Kata Kemenhub

0

Pelita.online – Maskapai penerbangan Lion Air Group dikabarkan akan membentuk bisnis penerbangan baru dengan merek Super Air Jet. Menanggapi kabar itu, Kepala Bagian Kerja Sama Internasional, Humas, dan Umum Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Budi Prayitno tak menyanggah atau membenarkannya.

Budi hanya mengatakan ada badan hukum yang telah mengajukan izin air operator certificate atau AOC kepada Kementerian. “Saya tidak bisa sampaikan nama badan hukumnya, tapi ada yang mengajukan proses untuk memperoleh perizinan sebagai maskapai baru,” tutur Budi saat dihubungi Tempo, Jumat, 2 Oktober 2020.

Budi mengatakan permohonan izin AOC telah diterima Kemenhub sejak bulan lalu. Izin diajukan untuk jenis penerbangan angkutan niaga berjadwal. Namun, sampai sekarang, perusahaan yang menyorongkan permohonan AOC itu masih berupaya memenuhi persyaratan lengkap. Sehingga, Budi berujar, Kementerian sampai saat ini belum mengelurkan izin tersebut.

“Prosesnya secepat apa, tergantung yang bersangkutan memenuhi persyaratan yang diminta,” katanya. Adapun pengajuan AOC diatur dalam Pasal 109 Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan.

Berdasarkan pasal tersebut, pemohon izin usaha angkutan udara niaga harus memenuhi beberapa persyaratan. Persyaratan itu meliputi akta pendirian badan usaha Indonesia yang usahanya bergerak di bidang angkutan udara niaga berjadwal atau angkutan udara niaga tidak berjadwal serta disahkan oleh menteri yang berwewenang.

Kemudian, badan usaha wajib memiliki NPWP, menyertakan surat domisili, dan mencantumkan surat persetujuan dari bidang penanaman modal bila yang bersangkutan menggunakan fasilitas penanaman modal. Kemudian, pemohon harus mencantumkan bukti modal yang disetor, mencantumkan garansi atau jaminan bank, serta mencantumkan komitmen rencana bisnis untuk kurun waktu minimal lima tahun.

Kabar yang menyatakan bahwa Lion Air bakal merilis maskapai anyar belakangan ini ramai dibicarakan di media sosial oleh beberapa pihak. Salah satu pihak yang menginformasikannya ilah pengamat penerbangan dari CommunicAvia, Gerry Soejatman.

“BREAKING: 1/2. Amidst the pandemic #LionAirGroup has been rumoured to start a new airline. Still scant info on this new mysterious airline and at what stage of the set up it is… But it looks real. Smart? Or Foolish? The branding looks damn rushed though,” kata Gerry pada 30 September.

Dalam bahasa Indonesia, cuitan itu berbunyi: BREAKING: 1/2. Di tengah pandemi #LionAirGroup dikabarkan akan memulai maskapai baru. Masih sedikit info tentang maskapai misterius baru ini dan pada tahap pengaturan seperti apa … Tapi itu terlihat nyata. Pintar? Atau bodoh? Brandingnya terlihat sangat terburu-buru.

Gerry juga menyertakan potret maskapai dengan tulisan Super Air Jet berona merah-putih. “2/2. While the image shows an Airbus A320, the rumors actual fleet is shown to be 737NG instead. At this stage, who knows what it will be like. #LionAirGroup is known to keep its info leaks in riddles. So, as usual, watch this space…”

“2/2. Gambar menunjukkan Airbus A320, tapi armada sebenarnya yang beredar ternyata 737NG. Pada tahap ini, siapa yang tahu akan seperti apa. #LionAirGroup dikenal menjaga infonya agar tetap bocor. Jadi, seperti biasa, perhatikan ruang ini …”

Saat dihubungi Tempo pada 2 Oktober, Gerry mengatakan bocoran munculnya maskapai penerbangan baru itu pertama kali diterima oleh kalangan industri dan diunggah media sosial milik Aviatren. “Menurut saya wujud yang diunggah masih merupakan konsep dan bukan jaminan maskapainya nanti akan terbang dengan livery seperti itu,” katanya.

Gerry mengatakan, munculnya maskapai baru di kondisi pandemi bukan hal yang mustahil. Ia menyebut maskapai memiliki kesempatan untuk berekspansi karena pemulihan ekonomi diprediksi sudah akan terjadi pada akhir 2020 hingga kuartal pertama 2021.

Di sisi lain, ia menyebut Lion Air juga mengawali operasinya pada 2000, yakni saat negara tengah berupaya mentas dari krisis ekonomi 1998. “Jadi enggak kaget kalau misalnya Pak Rusdi Kirana (pendiri Lion Air) melihat ada kesempatan di masa recovery pandemi Covid-19,” katanya.

Lebih lanjut, menurut Gerry, sejatinya bukan hanya Lion Air yang merencanakan bisnis barunya di  tengah pandemi Covid-19 ini. Beberapa waktu lalu, ujar Gerry, Rex Air, maskapai Australia, juga mengumumkan akan melakukan ekspasi dengan membuka rute ke kota-kota besar menggunakan pesawat jet. Padahal, sektor penerbangan di Australia juga mengalami kontraksi ang cukup dalam.

Dikonfirmasi terkait maskapai baru ini, manajemen Lion Air masih enggan bicara. “Mengenai hal tersebut saya no comments (belum bisa memberikan keterangan),” ujar Corporate Communications Strategic at PT Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro.

 

Sumber : tempo.co

LEAVE A REPLY