Pelita.online – Presiden Donald Trump menekan gubernur Georgia untuk membantu membatalkan kemenangan pilpres Joe Biden di negara bagian tersebut.
Seperti dilaporkan CNN, Sabtu (5/12), Trump menelepon Gubernur Georgia Brian Kemp pada Sabtu. Trump mendorong Kemp untuk meyakinkan legislator Georgia untuk membatalkan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden.
Kepada CNN, sumber yang mengetahui percakapan tersebut mengatakan Trump meminta Kemp untuk mengadakan sesi khusus dan meyakinkan legislator Georgia untuk memilih pemilih mereka sendiri yang akan mendukungnya. Trump juga meminta gubernur Republik itu untuk memerintahkan audit tanda tangan surat suara yang tidak hadir.
“Kemp menjelaskan bahwa dia tidak memiliki wewenang untuk memerintahkan audit semacam itu dan menolak permintaan untuk mengadakan sidang khusus,” kata sumber itu.
Sebaliknya, Gedung Putih menolak mengomentari kabar panggilan telepon tersebut, yang pertama kali dilaporkan oleh The Washington Post.
Dalam cuitan Twitter pada Sabtu, Presiden Trump yang tampaknya merujuk panggilan telepon tersebut, menyerang Kemp dan pejabat Georgia Brad Raffensperger dan menyerukan audit tanda tangan atas amplop surat suara yang tidak hadir di negara bagian, sambil membuat klaim palsu atau menyesatkan tentang proses potensial.
Sebagai tanggapan, Gubernur Kemp lantas men-tweet bahwa dia telah “secara terbuka meminta audit tanda tangan tiga kali”. Hal itu membuat Trump kemudian menggandakan permintaannya agar Kemp menyerukan sesi khusus Badan Legislatif negara bagian.
Juru bicara Kemp Cody Hall mengonfirmasi bahwa gubernur memang berbicara dengan Presiden Trump. Tetapi, ketika ditanya tentang percakapan tersebut, Hall hanya mengatakan bahwa Trump menyampaikan belasungkawa atas kematian Harrison Deal, seorang staf kampanye muda Loeffler.
Seruan Trump ke Kemp yang menjadi upaya terakhirnya untuk ikut campur dalam hasil pemilu 2020, datang beberapa jam sebelum kunjungan Presiden ke negara bagian itu untuk menggalang dukungan dari Partai Republik David Perdue dan Kelly Loeffler menjelang pemilihan putaran kedua Senat bulan Januari.
CNN sebelumnya melaporkan bahwa Presiden telah secara terbuka mendorong Kemp dan Raffensperger, keduanya dari Partai Republik, untuk membatalkan hasil pemilihan negara bagian, satu tuntutan yang mereka tolak.
Sumber:Suara Pembaruan