Menkes Sebut Semua Kontak Erat Kasus Corona B117 Negatif

0

Pelita.online – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut seluruh kontak erat dari dua kasus pertama varian baru virus SARs-CoV-2 B117 yang berdomisili di Karawang, Jawa Barat, telah negatif.

“Dua kasus pertama dari Arab Saudi, kasus Karawang, semua kontak erat sudah dites dan mereka negatif,” katanya melalui konferensi video, Senin (8/3).

Budi mengatakan ketika dua kasus tersebut didapati positif, petugas di Bandara Internasional Soekarno Hatta langsung mengupayakan isolasi terhadap pasien. Sehingga, kasus tersebut tidak sempat menular.
Kedua pasien itu, kata dia, langsung dirujuk ke rumah sakit terdekat dan setelah sembuh baru diizinkan pulang ke Karawang dengan kondisi sudah tidak menularkan virus.

“Karantina airport Soekarno-Hatta baik. Ketika positif ya stay, di-refer ke RS dan sembuh dilepas ke Karawang kondisi sudah tidak menularkan,” tambah Budi.

Sebelumnya, dua pasien kasus B117 pertama merupakan pekerja migran yang bekerja di Arab Saudi dan mendarat di Bandara Soekarno Hatta pada Januari 2021. Keduanya datang dengan pesawat berbeda.

Sampai saat ini Kemenkes telah mengidentifikasi tambahan 4 kasus B117 lainnya. Lokasinya berada di Palembang, Sumatera Selatan; Kalimantan Selatan; Balikpapan, Kalimantan Timur; dan Medan, Sumatera Utara.

Temuan empat kasus baru tersebut di luar dua kasus yang sebelumnya ditemukan di Karawang. Temuan didapatkan dalam kurun Januari hingga Februari 2021.

“Hasil kerja lab Kemenkes dengan Kemenristek/BRIN sudah menemukan 4 lagi terkonfirmasi [kasus B117], [satu] di Palembang, Sumatera Selatan pada 11 Januari,” kata Budi.

“Satu juga di Kalimantan Selatan 6 Januari, 1 juga di Balikpapan, Kalimantan Timur dari 12 Februari. Ke-empat di Medan, Sumatera Utara 28 Januari,” papar dia lagi.

Pemerintah mengumumkan penemuan varian baru virus corona B117 asal Inggris tersebut berselang sebulan atau pada awal Maret 2020.

Varian baru itu ditemukan setelah melakukan pemeriksaan terhadap 462 sampel dengan menggunakan metode Whole Genome Sequence (WGS).

Sampel paling banyak diambil dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sumber : Cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY