Pelita.Online, Ankara – Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Jawusghlu, mengatakan bahwa Jaksa Agung Saudi Saud bin Abdullah Al-Mukjab mengakui pembunuhan Jamal Khashoggi di konsulat Saudi di Turki terencana. Pernyataan itu dikeluarkan beberapa saat setelah Saud Al-Mukjab bertemu kolega Turkinya, Irfan Faidan, di Ankara pada Senin (29/10). Keduanya bertemua selama 75 menit.
“Jaksa Agung Saudi mengakui bahwa pembunuhan Khashoggi terencana sebelumnya. Ia juga menekankan pentingnya menyelesaikan penyelidikan Saudi dalam kasus pembunuhan Khashoggi secepat mungkin,” kata Jawushglu dalam konferensi pers.
Ia menekankan jaksa Turki dalam investigasi dengan dinas intelijen dan keamanan telah mengerahkan segenap upaya untuk menyingkap dalang pembunuhan jurnalis tersebut. Namun sampai saat ini jasad Khashoggi belum diketahui. Untuk itu, keberhasilan mengungkap kasus ini ada pada Saudi. Saudi bertanggung jawab besar atas kasus ini.
Jawushglu menambahkan bahwa dirinya sudah menyampaikan dengan bahasa jelas kepada kolega Saudinya, Adel Al-Jubair, bahwa pelaku pembunuhan Khashoggi ada di Arab Saudi. Sekarang Jaksa Saudi sedikit demi sedikit mengakui fakta-fakta setelah sebelumnya mengingkarinya.
Saudi, lanjutnya, juga melakukan penyelidikan. Oleh karena itu, kerjasama kantor kejaksaan kedua Negara sangat bermanfaat dan harus terus dijaga. Kami berharap penyelidikan ini selesai dalam waktu dekat dan mengungkap tabir yang tersembunyi atas kematian Khashoggi.
Jawushglu menunjukkan bahwa Ankara menyambut positif kunjungan Jaksa Agung Saudi. Kunjungan itu atas permintaan Riyadh.
Jaksa Agung Saudi langsung menuju Istana Presiden di Istanbul setelah mendarat di Turki. Ia dikawal delapan penjaga. Ia tak berbicara sedikitpun kepada media.
Sebelumnya, Kejaksaan Saudi mengatakan bahwa pihaknya akan mendalami informasi yang disampaikan Turki pembunuhan Khashoggi dilakukan terencana. Saudi sendiri mengumumkan bahwa Khashoggi tewas akibat bertengkar di dalam konsulat di Turki.
Kiblat.net
