Federasi sepak bola sebuah negara tak tabu pindah subregional konfederasi. Namun bagaimana nasib negara-negara tersebut setelah memutuskan pindah?
Federasi atau asosiasi adalah sebuah organisasi yang mewakili suatu negara, subregional konfederasi merupakan organisasi perkumpulan federasi sekawasan, dan konfederasi menjadi organisasi tingkat benua.
Sejarah mencatat ada beberapa federasi sepak bola sebuah negara yang memutuskan pindah sub-konfederasi. Untuk Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) ada tiga negara yang tercatat pindah dari kawasan awalnya.
Ketiga negara yang dimaksud adalah Afghanistan, Iran, dan Mauritania. Mereka ini pindah dengan alasan yang masuk akal dan berdampak positif. Berikut nasib ketiga negara ini setelah pindah subregional konfederasi.
Afghanistan (AFF)
Federasi Sepak Bola Afghanistan (AFF) awalnya tergabung di Federasi Sepak Bola Asia Selatan (SAFF). Mereka lantas memutuskan pindah ke Federasi Sepak Bola Asia Tengah (CAFA) sejak 2015.
Keputusan Afghanistan untuk pindah termasuk kategori sukses jika mengacu ranking FIFA. Sebelum gabung CAFF mereka berkutat di peringkat 190 hingga 170. Begitu pindah dominan di posisi 140 hingga 150.
Namun secara prestasi terbilang menurun. Afghanistan pada 2013 meraih gelar Piala SAFF. Setelah pindah belum ada lagi gelar yang diraih. Hal ini tak lepas dari situasi negara mereka yang dilanda perang berkepanjangan.
Iran (FFIF)
Federasi Sepak Bola Iran (FFIF) sejak awal berdirinya bergabung dengan Federasi Sepak Bola Asia Barat (WAFF). Sejak 2015 FFIF bergabung dengan CAFA karena berkonflik dengan Arab Saudi dan sekutunya.
Jika merujuk peringkat FIFA, Iran terbilang sukses usai pindah subregional konfederasi. Pada awal 2010 misalnya mereka berada di urutan 40 hingga 60, setelah pindah malah masuk urutan 30 hingga 20.
Soal urusan prestasi malah menurun. Sebelum pindah menjadi juara terbanyak Piala WAFF, termasuk juara Piala Asia, Asian Games, dan West Asian Games. Kini belum ada gelar yang masuk ke lemari FFIF.
Mauritania (FFRIM)
Federasi Sepak Bola Mauritania (FFRIM) bergabung dengan Federasi Sepak Bola Afrika Barat (WAFU). Pada 1989, FFRIM ikut Asosiasi Sepak Bola Persatuan Arab (UAFA) yang didominasi negara Asia meski tidak pisah dengan WAFU.
Dari sejumlah aspek tak ada hal spesial yang dirasakan FFRIM dengan pindah subregional konfederasi. Peringkat mereka berkutat di di angka 90 hingga 110 dan belum ada prestasi yang berhasil dicapai.
sumber : cnnindonesia.com
