PBB: 200 Ribu Sipil Masih Tinggal di Ghouta Timur

0

Brussels, Pelita.Online – Program Pangan Dunia PBB (WFP) mengumumkan bahwa sekitar 200.000 warga sipil masih berada di dalam Ghouta Timur, pedesaan Damaskus. Rezim merebut wilayah itu dari oposisi setelah pengepungan panjang dan bombardir berpekan-pekan, yang membuat oposisi menyerah melalui kesepakatan.

Kendati pertempuran sudah hampir tidak terjadi, program pangan PBB masih belum bisa masuk. Sementara warga yang bertahan hidup serba kekurangan.

“Ghouta Timur tidak lagi dikepung, tetapi kami masih belum menerima informasi tim WFP bisa memasuki wilayah itu,” kata Jacob Kern, Direktur WFP pada konferensi pers di Kantor PBB di Jenewa, Selasa (24/04).

Dia pun menyeru rezim Assad memberi izin kepada tim-tim WFP untuk masuk ke Ghouta Timur dan menyalurkan bantuan yang sangat dibutuhkan warga.

Kern juga menyinggung situasi kemanusiaan di Idlib, yang menjadi rumah jutaan warga Suriah yang menentang rezim Assad. Situasi itu akan semakin memprihatinkan jika Assad dan Rusia benar-benar menyerang Idlib.

Pejuang oposisi menyepakati keluar dari Ghouta Timur pada 22 Maret lalu setelah pengepungan panjang dan gempuran sengit. Namun bagi yang ingin tinggal, dibolehkan dengan syarat tunduk pada rezim.

Belum diketahui pasti jumlah warga dan pejuang yang meninggalkan Ghouta Timur. Sementara menurut data yang dilansir oleh sejumlah media, total warga Ghouta Timur sebanyak 400 ribu jiwa sebelum jatuh ke tangan rezim.

Kiblat.net

LEAVE A REPLY