PDIP Tak Menyangka Gerindra Calonkan Sudrajat

0
Diumumkan Prabowo, Gerindra Resmi Usung Mayjen (Purn) Sudrajat Jadi Cagub Jabar

Jakarta, Pelita.Online – Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Hendrawan Supratikno, mengatakan partainya tak membatasi komunikasi dengan Partai Gerindra untuk Pilkada Jawa Barat. Ia pun berharap calon yang diusung bisa diumumkan secara bersama-sama dengan koalisi bersangkutan.

“Satu parpol yang secara apriori membatasi komunikasinya itu dalam tanda kutip partai politik yang tidak lihai. Komunikasi harus dibangun. Apa salahnya membangun komunikasi dengan siapapun,” kata Hendrawan di Gedung DPR, Jakarta, Rabu 13 Desember 2017.

Menurutnya, komunikasi selalu memiliki nilai positif sejauh apa yang dikomunikasikan bisa dikemas. Dalam konteks Jawa Barat, ia mengakui tak menyangka Gerindra memilih mengusung Sudrajat.

“Siapa yang menyangka Pak Sudrajat. Selama ini kami menilai Pak Sudrajat lebih sebagai pemikir. Karena dia memang selalu berpikir dalam konstelasi geopolitik yang jauh ke depan,” kata Hendrawan.

Persoalannya, ia menjelaskan, partai-partai saat ini deklarasi sendiri-sendiri. Misalnya Golkar yang mengancam menarik dukungan terhadap Ridwan Kamil karena berharap bisa berpasangan dengan kadernya Daniel Muttaqien.

“Makanya PDIP selalu mengedepankan nilai-nilai kebersamaan. Kolektivitas itu. Jadi kalau you berkeinginan untuk maju, mari kita adakan komunikasi dengan berbagai partai yang memiliki visi dan misi yang seirama, kemudian kita pilih hari baik untuk mendeklarasikan diri bersama-sama,” kata Hendrawan.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, mengumumkan calon gubernur Jawa Barat yang akan diusung partainya pada Pilkada 2018 yaitu Mayjen Purn Sudrajat. Prabowo mengatakan Sudrajat merupakan putra Jawa Barat asli.

“Ayah Sumedang, ibu Cianjur. Singkatannya USA, Urang Sunda Asli,” ujar Prabowo saat konferensi pers di rumahnya, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Sabtu 9 Desember 2017.

Prabowo menegaskan bahwa pemilihan Mayjen Purn Sudrajat dilakukan lewat seleksi semua pimpinan, tidak murni keputusannya. Termasuk konsultasi yang cukup intens kepada pimpinan daerah, tokoh daerah, cendekiawan, ulama, kiai, hingga habib di Jawa Barat.

“Saya kenal beliau sudah lama. Kader terbaik, alumni Akmil, sepak terjang di TNI sebagai salah satu perwira paling cerdas, lulusan Harvard. Tidak banyak TNI lulus dari Harvard,” katanya.

Viva.co.id

LEAVE A REPLY