Pelita.Online, Riyadh – Delegasi Rusia dari pejabat kementerian luar negeri dan pertahanan melakukan perjalanan ke Arab Saudi dan bertemu Putra Mahkota Muhammad bin Salman untuk membahas krisis di Suriah. Kemenlu Rusia mengatakan kunjungan berlangsung selama dua hari dimulai pada Ahad (14/10/2018).
Utusan Khusus Rusia untuk Suriah Alexander Lavrentiev termasuk dalam delegasi. Mereka juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir dan Menteri Negara Saudi Dr Musaid al-Aiban.
Sumber-sumber Rusia maupun Saudi tidak memaparkan secara detail tentang apa yang dibicarakan atau apakah ada perjanjian yang dibuat. Persoalan Timur Tengah dan Afrika Utara dibahas secara umum, tetapi fokusnya pada Suriah.
Saudi secara historis mendukung faksi oposisi Suriah selama konflik yang berlangsung tujuh tahun. Sedangkan Rusia memiliki peran kuat dalam membantu rezim Bashar Assad dalam merebut kembali sebagian besat wilayah Suriah yang diambil alih oposisi.
Sementara itu, perjanjian gencatan senjata Rusia-Turki telah berlaku hampir sebulan lalu untuk wilayah barat laut Idlib setelah pejuang oposisi menolak untuk meninggalkan daerah tersebut.
Kesepakatan itu meminta agar pejuang yang dianggap radikal untuk meninggalkan daerah demiliterisasi yang diusulkan antara rezim dan pasukan oposisi dengan batas waktu 15 Oktober.
Kiblat.net
