Pemerintah Cina Hapus UC Browser Milik Alibaba Group dari App Store

0

Pelita.online – Cina telah menghapus peramban UC Browser milik Alibaba Group dari App Store setelah dikritik di acara perlindungan konsumen tahunan televisi pemerintah karena menyertakan iklan medis oleh perusahaan yang tidak memenuhi syarat.

Cina telah memperketat regulasi di sektor internetnya yang luas. Kerajaan e-commerce Alibaba yang didirikan oleh miliarder Jack Ma saat ini menghadapi pengawasan ketat oleh otoritas Cina.

UC Browser tidak dapat diunduh di App Store yang dioperasikan oleh pembuat telepon utama Cina Huawei, Xiaomi Corp dan Vivo, mulai Selasa malam, dilaporkan Reuters, 16 Maret 2021.

Tetapi UC Browser masih tersedia di toko aplikasi Apple Inc.

ADVERTISEMENT

UC Browser adalah di antara beberapa perusahaan Cina dan asing yang menjadi sasaran kritik karena berbagai masalah di acara prime time berdurasi dua jam, “315”, yang populer di China Central Television (CCTV) pada Senin malam.

UC Browser, yang mengklaim memiliki 400 juta lebih pengguna aktif bulanan secara global, mengeluarkan permintaan maaf setelah pertunjukan dan mengatakan telah memulai penyelidikan dan langkah-langkah korektif.

Pada hari Selasa, Alibaba merujuk pada pernyataan UC sebagai tanggapan atas permintaan komentar tentang penghapusan UC oleh App Store.

“Kami akan lebih memperkuat mekanisme pengawasan dan rasa tanggung jawab platform, dan menyediakan pengguna layanan informasi berkualitas tinggi dengan standar yang lebih ketat. Kami mendesak pengguna untuk terus mengawasi kami,” kata UC pada Senin.

App Store Android dioperasikan oleh perusahaan teknologi Cina termasuk Huawei, Xiaomi, dan Tencent, Financial Times melaporkan.

Huawei tidak segera menanggapi permintaan komentar. Sementara Xiaomi dan Vivo menolak berkomentar.

UC Browser adalah satu dari sekian banyak aplikasi di Cina yang telah dihapus sebelumnya.

Pendiri Alibaba, Jack Ma, menghadiri pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, 18 Januari 2017. [REUTERS / Ruben Sprich]

Platform internet menjadi bahan diskusi pada pertemuan hari Senin yang dipimpin oleh Presiden Xi Jinping dengan para pemimpin Partai Komunis Cina yang bertanggung jawab atas urusan keuangan dan ekonomi.

“Beberapa perusahaan platform berkembang secara tidak teratur dan menanggung risiko; platform ekonomi tidak sepenuhnya berkembang dan memiliki kekurangan, dan kami memiliki masalah yang menonjol dari sistem regulasi yang tidak menyesuaikan dengan masalah ini,” menurut laporan kantor berita resmi Xinhua atas hasil pertemuan itu.

Kementerian Cina juga meminta App Store besar lain pada Selasa, untuk menghapus empat aplikasi yang disebutkan dalam acara CCTV karena menyesatkan pengguna agar mengunduh dan mengumpulkan informasi pribadi yang berlebihan.

Logo Alibaba Group terlihat di kantornya di Beijing, Cina 5 Januari 2021. [REUTERS / Thomas Peter]

Selain UC Browser, Signal, aplikasi perpesanan pesaing WhatsApp, juga telah diblokir di Cina, Business Insider melaporkan.

Pengguna Signal di Cina mengaku mereka mengalami kesulitan mengoperasikan aplikasi itu mulai Senin malam, salah satunya tidak dapat mengirim pesan.

Meskipun demikian, pengguna masih dapat mengakses Signal melalui jaringan pribadi virtual (VPN), yang menyembunyikan lokasi pengguna.

Baca juga: Kritikan Jack Ma Diduga Membuat Xi Jinping Marah

Penghapusan UC Browser dari App Store adalah tindakan terbaru pemerintah Cina terhadap pendiri Alibaba, Jack Ma. Sebelumnya pemerintah Cina telah meminta Alibaba Group Holding Ltd untuk membuang aset medianya, Wall Street Journal melaporkan pada Senin, mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

Diskusi tentang masalah ini telah diadakan sejak awal tahun ini, kata laporan itu, menambahkan bahwa para pejabat terkejut dengan betapa luasnya ekspansi media Alibaba.

Pendiri Alibaba dan Ant Group, Jack Ma, sempat menghilang tiga bulan lebih sejak Oktober tahun lalu setelah mengkritik sistem keuangan pemerintah Cina dan menyebutnya sebagai sistem yang sudah usang, saat berbicara di sebuah forum yang dihadiri oleh beberapa tokoh paling kuat di Cina di bidang politik dan keuangan.

Kritikan Jack Ma sampai ke Presiden Cina Xi Jinping, yang sangat marah dengan pernyataan itu dan secara pribadi memerintahkan penangguhan aset Jack Ma, menurut Wall Street Journal.

Tahun lalu, setelah kritikan Jack Ma, otoritas Cina tiba-tiba menghentikan penawaran umum perdana (IPO) Ant Group, afiliasi fintech Alibaba Group, senilai US$ 37 miliar (Rp 534 triliun).

 

Sumber : tempo.co

LEAVE A REPLY