Pemerintah Malaysia Didesak Cabut Paspor Guang Yik usai Ucapan Rasial

0

Pelita.online – Organisasi Pemuda UMNO mendesak pemerintah Malaysia mencabut kewarganegaraan eks altet badminton Negeri Jiran, Bong Guang Yik, usai melontarkan komentar bernada rasial di media sosial.
“Jika Anda berniat menangguhkan atlet nasional ini karena membuat pernyataan sensitif di media sosial, Anda juga harus menghukum Bong (Guang Yik) karena aksinya itu,” ujar Kepala sayap pemuda UMNO, Muhamad Akmal Saleh, seperti dikutip The Star, Selasa (14/2).

Saleh mengatakan pernyataan Guang Yik tak bisa diterima dan tak bisa dianggap enteng karena bisa menyebabkan situasi yang tak diinginkan.

“Pernyataannya bisa menimbulkan kegemparan jika tidak segera diatasi,” kata Saleh.

Saleh menilai sebagai mantan pebulu tangkis, Guang Yik mestinya tahu bahwa dia tak boleh sembarangan mengeluarkan pernyataan sensitif mengenai ras dan agama.

 

Dia juga mengatakan permintaan maaf Guang Yik tidak cukup untuk menyudahi perkara tersebut. Menurutnya, Guang Yik mesti dihukum guna mencegah orang lain melakukan hal serupa.

“Sebagai mantan pelatih badminton nasional, Bong seharusnya paham bahwa dia tak boleh membuat pernyataan sensitif tentang ras dan agama apa pun alasannya,” ujar Saleh kepada Sinar Harian.

Bong Guang Yik sebelumnya membuat pernyataan di media sosial yang mengkritik kondisi badminton Malaysia. Dia menyinggung ras Melayu dan kewajiban salat yang menyebabkan pemain Negeri Jiran mengalami kemerosotan.

“Untuk orang Melayu yang masuk jajaran manajemen [BAM]. Mereka sudah salat lima waktu sehari, jadi sudah tidak ada niat untuk mengurus BAM,” kata Bong.

“Sistem yang lemah menyebabkan pemain Malaysia semua merosot.”

Pernyataannya itu pun mendapat kecaman dari berbagai pihak, salah satunya Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Hannah Yeoh. Hannah mengecam keras komentar Bong tersebut.

“Saya tidak setuju dengan komentar dia di media sosial dan mengecam sangat keras setiap ucapan yang berkaitan dengan ras dan agama meskipun dia sudah meminta maaf,” kata Hannah Yeoh dikutip dari Malaysia Gazette.

Menurut Hannah, ibadah agama tidak pernah mengganggu prestasi atlet Malaysia.

“Saya percaya bahwa ibadah agama tidak pernah mengganggu prestasi atlet dan olahraga. Ini tidak pernah menjadi sebuah masalah di Malaysia,” ucap Hannah Yeoh.

Hannah menyatakan bahwa olahraga harus bebas dari unsur ras dan politik. Semua atlet Malaysia menurutnya merupakan sosok yang bisa menjadi sumber inspirasi masyarakat.

Hannah juga sudah memeriksa status Bong Guang Yik. Hasilnya, ia pernah menjalani masa percobaan di BAM pada 2014 dan kini tidak lagi menetap di Malaysia.

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY