Pengacara: Setop Bawa Persoalan Ratna Sarumpaet ke Politik

0
Foto: Ratna Sarumpaet

Pelita.Online, Jakarta – Calon presiden petahana Joko Widodo memuji pengakuan Ratna Sarumpaet soal berbohong telah dianiaya. Apa kata pihak Ratna?

“Kalau menurut saya sih kalau hanya pujian-pujian seperti itu menurut saya hal biasa saja ya. Karena menurut kami seharusnya persoalan kebohongan Ibu Ratna tidak haruslah diperpanjang ke wilayah hukum,” kata pengacara Ratna, Insank Nasruddin saat dihubungi, Senin (4/2/2019).

Insank mengatakan pengakuan kliennya telah berbohong soal penganiayaan seharusnya sudah cukup menjadi hukuman sosial. Menurutnya, pujian-pujian kepada kliennya merupakan hal biasa.

“Dengan Ibu Ratna melakukan pengakuan, tentunya dia sudah memperoleh sanksi sosial, kan seperti itu. Dia memperoleh sanksi sosial, dia kemudian juga membawa beban itu seumur hidupnya dan tentunya juga merusak dari semua hal-hal positif yang dia sudah bangun tentang dirinya selama puluhan tahun,” ucap Insank.

Terlepas dari itu, Insank berharap persoalan mengenai kliennya tak lagi diseret ke politik. Dia ingin pembahasan kasus Ratna fokus di hukum saja.

“Harapan saya begini, bahwa semua pihak-pihak sudahlah, semua pihak-pihak ini setoplah membicarakan atau mengungkit-ungkit persoalan Ratna ini dibawa dalam nuansa politik. Biarlah persoalan hukum saja kita perdebatkan, janganlah didebatkan lagi dalam persoalan politik,” ucapnya.

“Saya menilai, siapa pun pihak-pihak yang membawa dalam persoalan politik, persoalan Ratna, saya berasumsi kemungkinan dia tidak memiliki bahan,” imbuh Insank. Insak menegaskan pernyataannya untuk meminta persoalan Ratna dibawa ke politik berlaku bagi semua kubu di Pilpres 2019.

Sebelumnya diberitakan, Jokowi bicara soal Ratna Sarumpaet ketika menerima dukungan dari Koalisi Alumni Diponegoro di kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/2). Dia memuji kejujuran Ratna yang mengaku berbohong, tapi mengkritik yang menyebut Ratna dianiaya.

Jokowi mengatakan justru yang menyebar isu itu yang tidak benar. Jokowi sampai heran karenanya.

“Saya acungi jempol ke Mbak Ratna. Tapi yang nggak benar itu yang ngabarin digebukkin, itu nggak benar. Maunya apa? Maunya nuduh kita kriminalisasi, tapi masyarakat kita sudah cerdas dan pintar-pintar,” kata Jokowi.

Detik.com

LEAVE A REPLY