Penggunaan Uang Kertas Inggris Menurun, Tapi Permintaan Meroket

0

Pelita.online – Penggunaan uang tunai telah menurun selama bertahun-tahun di Inggris. Tetapi permintaan uang kertas justru meroket. Tidak ada yang tahu pasti kemana uang itu pergi.

Sekelompok anggota parlemen Inggris mengatakan pada hari Jumat sebanyak 50 miliar pound sterling (US$ 67,4 miliar atau Rp 95,2 triliun) uang tunai “hilang,” dan mendesak penyelidikan bank sentral Inggris atau Bank of England.

Uang itu “disimpan di suatu tempat tetapi Bank of England tidak tahu di mana, untuk siapa atau untuk apa – dan tampaknya tidak terlalu penasaran,” ujar Meg Hillier, ketua Komite Rekening Publik House of Commons (PAC), yang mengawasi keuangan pemerintah.

“Perlu lebih diperhatikan di mana 50 miliar pound sterling itu,” tambahnya.

“Anggota masyarakat tidak perlu menjelaskan kepada Bank mengapa mereka ingin memegang uang kertas. Ini berarti uang kertas tidak hilang,” kata juru bicara Bank of England seraya menambahkan bahwa bank sentral akan terus memenuhi permintaan masyarakat akan uang kertas.

Meskipun penggunaan pembayaran digital meningkat, permintaan uang tunai telah meningkat di sebagian besar negara maju sejak krisis keuangan global, menurut laporan tahun 2018 oleh Bank for International Settlements.

Fenomena sebagian didorong oleh suku bunga yang lebih rendah, kata laporan 2018 itu, yang telah mengurangi pengembalian simpanan yang disimpan di bank.

“Kami melihat peningkatan penggunaan uang tunai sebagai penyimpan nilai, bukan untuk tujuan transaksional,” kata kepala kasir di Bank of England Sarah John dalam kesaksian di depan Komite Rekening Publik pada bulan Oktober.

Sarah John menambahkan kekhawatiran tentang kekuatan lembaga keuangan sejak krisis 2008 juga berkontribusi terhadap hal ini.

Sumber:Suara Pembaruan

LEAVE A REPLY