Penjelasan Kapolri Soal Dirut PT LIB Tersangka Tragedi Kanjuruhan

0

Pelita.Online – Polri menetapkan enam orang tersangka terkait peristiwa Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang. Satu dari enam tersangka ialah Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru, Akhmad Hadian Lukita.

“Ditetapkan saat ini, enam tersangka, pertama saudara Ir. AHL direktur utama PT LIB. Dimana sudah saya sampaikan dia bertanggung jawab untuk memastikan setiap stadion memiliki sertfikasi layak fungsi,” ujar Listyo Sigit, saat konferensi Pers, Kamis, 6 Oktober 2022.

Lukita sebagai direktur utama PT LIB dianggap bertanggung jawab terkait verifikasi Stadion Kanjuruhan. Kapolri mengatakan bahwa PT LIB tidak melakukan pembaruan verifikasi stadion yang terakhir dilakukan pada tahun 2020.

“Berdasarkan hasil pendalaman, ditemukan bahwa PT LIB selaku penyelenggara Liga 1 tidak melakukan verifikasi terhadap stadion Kanjuruhan. Verifikasi terakhir dilakukan pada tahun 2020 dan ada beberapa catatan yang seharusnya dipenuhnya khususnya terkait masalah keselamatan bagi penonton,” ujar Kapolri.

“Di tahun 2022 tidak dikeluarkan verifikasi dan menggunakan hasil yang dikeluarkan pada tahun 2020 dan belum ada perbaikan terhadap catatan hasil verifikasi tersebut,” kata Kapolri.

Kapolri mengatakan pihaknya telah memeriksa 48 saksi selama proses penyidikan. Dan melakukan gelar perkara pagi hari tadi.

“Terkait proses penyidikan, kami periksa 48 saksi. Tadi pagi dilaksanakan gelar perkara, berdasarkan itu maka ditetapkan saat ini 6 tersangka. Salah satunya Dirut LIB saudara AHL,” ujar Kapolri.

Tersangka dikenakan dugaan pasal 359 dan 360 KUHP tentang menyebabkan orang mati ataupun luka-luka berat dan pasal 103 ayat 1 juncto pasal 52 UU no 11 tahun 2002 tentang keolahragaan.

Petaka di Stadion Kanjuruhan terjadi seusai laga Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya, Sabtu, 1 Oktober 2022 malam WIB.

Sejumlah suporter Arema FC kecewa atas hasil kekalahan dari Persebaya di laga itu. Suporter Arema FC tersebut keluar dari atas tribun dan memasuki area lapangan.

Polisi yang nampaknya tidak mampu menangani massa malah menembakan gas air mata ke arah suporter yang berada di area lapangan dan tribun.

Massa yang panik berlarian menyelamatkan diri menuju pintu keluar stadion. Mereka berdesak-desakan saling terhimpit dan ada yang terinjak hingga kekurangan oksigen.

Diantara mereka ada juga yang terjebak karena beberapa pintu keluar yang terkunci.

Korban jiwa yang jatuh atas Tragedi Kanjuruhan sebanyak 131 orang. Ratusan orang lainnya turut jadi korban luka-luka.

131 orang tewas pada peristiwa tragedi itu menjadi yang paling banyak kedua dalam sejarah sepak bola.

sumber : pikiran-rakyat.com

LEAVE A REPLY