JAKARTA, Pelita.Online – Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan memerintahkan para perwira polisi untuk ikut menjaga tempat pemungutan suara (TPS) saat pencoblosan pilkada DKI putaran kedua tanggal 19 April. Polisi harus memastikan keamanan pencoblosan.
“Pamen jangan membeda-bedakan kok saya pamen ditaruh di TPS, jangan. Saya pun ada di sana nanti. Sama semua, kita polisi. Kebetulan rakyat butuh kita di TPS,” ujar Irjen Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (12/4/2017).
Menurut Iriawan, personelnya akan ditempatkan di TPS-TPS pada 19 April. Di setiap TPS akan ditempatkan satu orang personel.
“Kita melakukan pengamanan TPS 1 polisi, 1 petugas KPPS dan 1 Satpol PP,” sebutnya.
Iriawan meminta jajarannya untuk betul-betul menjaga keamanan di TPS-TPS pada hari pencoblosan. Polisi diminta mencegah upaya intimidasi terhadap pemilih.
“Itu permintaan rakyat di mana ada yang terpaksa terintimidasi, tertekan dari semuanya, baik pasangan yang (nomor urut) dua dan tiga,” kata dia.
Suksesnya pilkada putaran kedua sambung Iriawan sangat tergantung dari kesiapan Polri dalam melaksanakan pengamanan. Karena itu dia menekankan agar seluruh perwira terjun ke TPS.
“Kita berkewajiban untuk mengamankan itu. Saya minta saudara ke TKP mengamankan warga yang akan memberikan hak suaranya. Seluruh pamen nanti akan terlibat,” tuturnya.
Kondisi Jakarta jelang seminggu pencoblosan disebut Iriawan masih aman. Iriawan juga bicara mengenai ditundanya sidang pembacan tuntutan terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Penundaan sidang membuat Polda Metro Jaya dapat memaksimalkan kekuatan untuk menjaga Ibu Kota menjelang pemungutan suara.
“Kita tahu sidang Ahok sudah menginjak yang ke-18 kali, Jaksa belum siap membacakan tuntutanya. Oleh karena itu sidang ditunda sampai tanggal 20 April nanti setelah pilkada selesai. Ini jadi kelonggaran kita dalam mengamankan Pemilukada, karena nanti semua TPS akan kita jaga, dibantu TNI dan Satpol PP bila dimungkinkan di sana,” kata Iriawan.
DetikNews
