Ponsel China Tebar Ancaman di Eropa

0
Ilustrasi. (REUTERS/David W Cerny)

Pelita.Online, Jakarta – Deretan vendor ponsel asal China makin agresif di pasar Eropa dan mulai menebar ancaman. Data terbaru biro riset Canalys menyebutkan satu dari tiga smartphone yang terjual tahun lalu di Benua Biru itu adalah merek China.

Pangsa pasar vendor China menurut Canalys di Eropa adalah 32%, kenaikan 27% dibandingkan tahun sebelumnya. Padahal secara keseluruhan, pasar smartphone di Eropa mengalami penurunan 4%.

Di kuartal IV 2018, Huawei menjadi merek asal China yang paling laku dengan market share 23,6%, melonjak 54% ketimbang tahun 2017. Huawei menempati ranking 3, sementara Samsung dan Apple masih berkuasa di urutan 1 dan 2, namun pangsa pasarnya merosot.

 

Berada di posisi 4 dan 5 adalah Xiaomi yang diikuti oleh HMD Global, produsen smartphone Nokia. Ekpansi merek China diprediksi menguat, antara lain dengan rencana Oppo meningkatkan ekpansi di sana.

Ponsel China Tebar Ancaman di EropaFoto: Tomohiro Ohsumi/Getty Images

Eropa menjadi pasar seksi bagi ponsel China karena mereka kerap dihalangi di Amerika Serikat. Faktor lain naiknya pamor ponsel China adalah perangkat papan atas berkurang peminat di Eropa.

“Pemerintah AS membuat perusahaan China berinvestasi lebih ke Eropa ketimbang AS. Pasar Eropa sudah dewasa dan jangka ganti ponsel makin panjang, tapi ada peluang bagi merek China mengganti incumbent,” kata analis senior Canalys, Ben Stanton.

“Merek semacam Huawei dan Xiaomi membawa kompetisi harga yang menggoyang rival mereka di mana mereka menggunakan kekuatannya untuk melawan merek lebih kecil di Eropa,” tambah Stanton yang dikutip detikINETdari Gizmodo.

Lesunya pasar ponsel flagship menurut Stanton karena kurang inovasi sehingga konsumen malas upgrade. Sedangkan ponsel menengah antara USD 200 sampai USD 350 tumbuh 20% di Eropa Barat.

Detik.com

LEAVE A REPLY