Pelita.Online – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dipastikan akan menghadiri acara puncak Hari Pers Nasional (HPN) yang digelar di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) secara virtual dari Istana Kepresidenan. Hal itu dibenarkan Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari dan Gubernur Sultra Ali Mazi dalam pembukaan pameran UMKM HPN 2022 di halaman Tugu Religi Eks MTQ Kota Kendari, pada Minggu (6/2/2022) malam.
Atal yakin Jokowi sangat ingin menghadiri secara fisik acara puncak HPN 2022 di Kendari. Namun, melihat angka kasus Covid-19 sedang mengalami peningkatan tajam, maka diputuskan Presiden akan hadir secara virtual saja dari Jakarta.
“Saya yakin sekali, Bapak Presiden ingin hadir bersama-sama kita di sini. Dia telepon Pak Gubernur (akan hadir secara virtual),” kata Atal S Depari.
Menurut Atal, kehadiran Presiden Jokowi secara virtual sama saja telah menghadiri acara HPN 2022. Meskipun dibatasi jarak yang jauh, seluruh insan pers dan masyarakat Sultra merasa dekat dengan Presiden.
“Saya kira memang (Presiden) hadir di sini. Jadi puncak acara HPN 2022 tanggal 9 Februari, kita akan tetap bersama Presiden RI, walaupun jaraknya jauh. Dia datang lewat zoom dari Istana tetapi kita merasa dekat dengan beliau,” ujar Atal S Depari.
Lebih lanjut, Atal melihat acara HPN 2022 di Sultra ini mendapatkan animo yang luar biasa dari seluruh elemen masyarakat. Terlihat dari rangkaian acara HPN 2022 yang mencapai 20 event lebih.
“Luar biasa. Semua orang ingin bikin event di sini. Ini HPN dengan kegiatan yang paling banyak, ada 20 event lebih. Akhirnya saya setop saja. Jangan, terlalu banyak,” tukas Atal S Depari.
Dalam acara yang sama, Gubernur Ali Mazi mengatakan, tidak mempermasalahkan Presiden Jokowi tidak hadir secara fisik seperti yang dijadwalkan semula. Hal itu karena, kasus Covid-19 di pusat pemerintahan sedang tinggi-tingginya.
Kehadirannya secara virtual tidak akan mengurangi nilai dan makna perayaan HPN 2022.
“Presiden tetap hadir membuka acara ini. Bahkan kami akan virtual dengan Bapak Presiden. Presiden selalu ada di tengah-tengah masyarakat Indonesia, khususnya Sultra,” tutur Ali Mazi.
sumber : Beritasatu.com
