INDRAMAYU, Pelita.Online – Puluhan sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Indramayu terpaksa menumpang pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) ke sekolah lain, Selasa (2/5). Hal itu menyusul terbatasnya jumlah komputer yang mereka miliki.
Kondisi tersebut seperti yang terlihat di SMPN 4 Sindang, Kabupaten Indramayu. Sekolah tersebut terpaksa memboyong seluruh siswa kelas sembilannya untuk mengikuti UNBK di SMAN 1 Sindang.
“Jumlah komputer di sekolah kami terbatas,” ujar Kepala Sekolah SMPN 4 Sindang, Sudarwati.
Kepala Seksi Kurikulum dan Peserta Didik SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Supardo menjelaskan, secara keseluruhan ada 190 SMP di Kabupaten Indramayu. Dari jumlah tersebut, hanya 52 SMP, baik negeri maupun swasta, yang menggelar UNBK.
Selain itu, dari 52 SMP yang menggelar UNBK, hanya ada tujuh sekolah yang melaksanakannya secara mandiri. Yakni dua sekolah negeri dan lima sekolah swasta.
“Sisanya masih menumpang (pelaksanaan UNBK) ke SMA atau SMK,” kata Supardo.
Supardo menambahkan, penyelenggaraan UNBK tingkat SMP akan dilaksanakan pada 2, 3, 4 dan 8 Mei 2017. Menghadapi pelaksaan ujian tersebut, para siswa sebelumnya telah diberikan pelatihan.
Bahkan, sedikitnya telah dilakukan dua kali simulasi pelaksanaan UNBK. Diharapkan, para siswa tidak merasa canggung saat mengerjakan soal-soal UN dalam media komputer.
“Saya juga sudah minta ke sekolah untuk membina mental siswa agar secara psikologi mereka siap melaksanakan UNBK,” terang Supardo.
Dinas Pendidikan setempat juga telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak agar UNBK berlangsung lancar. Di antaranya berkoordiasi dengan pihak PLN untuk memastikan pasokan listrik aman selama UNBK berlangsung.
Republika.co.id
