Rekam Jejak Perry Warjiyo, Calon Gubernur BI yang Santer Dikabarkan Kembali Dipilih Jokowi

0

Pelita.online – Presiden Joko Widodo atau Jokowi disebut-sebut bakal mencalonkan kembali Perry Warjiyo sebagai Gubernur Bank Indonesia (Gubernur BI) untuk periode 2023-2028. Jika terpilih, Perry bakal menduduki jabatan Gubernur BI untuk kedua kalinya atau menjadi Gubernur BI ke-17 dan ke-18 secara berturut-turut dalam sejarah Bank Indonesia.

Sumber Reuters menyebutkan hanya ada satu nama calon Gubernur BI yakni Perry Warjiyo yang diajukan Kepala Negara untuk menjalani uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Adapun Jokowi kemarin menyebutkan akan mengumumkan nama kandidat Gubernur BI pada hari Selasa atau Rabu ini.

Perry Warjiyo yang masuk jabatannya akan habis pada Mei 2023 itu masuk dalam bursa calon Gubernur BI. Nama lain yang berasal dari internal bank sentral adalah Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo dan Doni Primanto Joewono. Sementara, di eksternal BI adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa.

Ekonom yang juga Direktur Segara Institut Piter Abdullah Redjalam sebelumnya mengatakan sejumlah kandidat Gubernur BI bisa jadi berasal dari internal ataupun eksternal BI. “Dari internal BI, Pak Perry sangat mungkin dipilih kembali. Kinerjanya saya kira cukup baik,” ujar dia kepada Tempo.

Namun Pieter juga menilai Sri Mulyani sangat layak untuk menjadi Gubernur BI. “Sementara Pak Purbaya menurut saya masih perlu jam terbang yang lebih panjang. Lompatannya terlalu jauh kalau langsung ke Gubernur BI,” kata Piter.

Berikut ini rekam jejak Perry Warjiyo yang dirangkum Tempo.

Dilansir laman resmi Bank Indonesia, Perry Warjiyo dilahirkan di Sukoharjo pada tahun 1959. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada tahun 1982, Perry melanjutkan studinya di Universitas Iowa State hingga berhasil memperoleh gelar Master pada tahun 1989 dan Ph.D pada tahun 1991.

Sebelum menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menjabat sebagai Deputi Gubernur BI dari tahun 2013 hingga 2018. Perry juga pernah menjabat sebagai Asisten Gubernur yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter, makroprudensial, dan internasional. Ia menduduki jabatan tersebut setelah menjabat sebagai Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia.

Sebelum kembali ke Bank Indonesia pada tahun 2009, Perry Warjiyo memegang posisi penting sebagai Direktur Eksekutif di Dana Moneter Internasional (IMF) selama 2 tahun, mewakili 13 negara anggota dari South-East Asia Voting Group pada tahun 2007-2009.

Perry memiliki karir yang panjang dan sukses di Bank Indonesia sejak tahun 1984, khususnya dalam bidang riset ekonomi dan kebijakan moneter, isu-isu internasional, transformasi organisasi dan strategi kebijakan moneter, pendidikan dan riset kebijakan bank sentral, pengelolaan devisa dan utang luar negeri, serta Biro Gubernur.

Perry yang gemar dengan ilmu pengetahuan, senang menulis dan telah menerbitkan sejumlah buku, jurnal, dan makalah di bidang ekonomi, moneter, dan isu-isu internasional.

Pada tanggal 16 April 2018, Perry Warjiyo resmi diangkat sebagai Gubernur Bank Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 70/P Tahun 2018. Ia kemudian mengucapkan sumpah jabatan pada tanggal 24 Mei 2018.

Sumber : tempo.co

LEAVE A REPLY