Rusia Ungkap Rencana Trump undang Putin ke Gedung Putih

0

Washington, Pelita.Online – Setelah sempat terkesan bersitegang terkait serangan ke Suriah, muncul laporan yang menyebut Donald Trump akan mengundang presiden Rusia Vladimir Putin ke Gedung Putih.

Kabar tersebut diungkap oleh Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov. Menurutnya, undangan Trump kepada Putin disampaikan melalui pembicaraan telepon.

Kantor berita RIA Novosti mengutip peryataan Lavrov dalam laporan yang dipublikasikan pada Jumat (20/04/2018). Laporan tersebut mengungkapkan rencana Trump mengundang Putin ke Gedung Putih saat berbicara melalui sambungan telepon bulan lalu. Kini, Rusia berharap Trump memformalkan undangan itu.

“Kami berjalan berdasarka fakta bahwa presiden Amerika Serikat dalam sebuah percakapan telepon, membuat semacam undangan seperti itu, mengatakan bahwa dia akan senang bertemu (Putin) di Gedung Putih, kemudian akan senang untuk bertemu dalam sebuah kunjungan balasan,” kata Lavrov dalam wawancara dengan RIA Novosti.

Percakapan via telepon tersebut dilakukan orang nomor satu Amerika Serikat dan Rusia pada 20 Maret 2018. Lavrov mengatakan, Trump beberapa kali menyebut topik pertemuan itu beberapa kali saat berbicara melalui telepon. “Jadi kami memberitahu kolega kami Amerika bahwa kami tidak ingin memaksakan, tetapi kami juga tidak ingin menjadi tidak sopan, dengan pertimbangan bahwa Presiden Trump membuat usulan ini, kami berjalan dari posisi bahwa dia akan membuatnya menjadi kenyataan,” ujarnya.

Sebagian kalangan menilai, rencana menerima Putin di Gedung Putih akan mengundang reaksi keras dari pihak oposisi Trump. Terkait hal itu, Lavrov mengembalikannya kepada pernyataan Trump.

“Saya hanya akan mengajak Anda untuk meberikan perhatian pada fakta bahwa setelah melakukan pembicaraan telepon Donald Trump beberapa kali mengatakan, baik melalui kicauan di Twitter maupun dalam pernyataannya, bahwa perlu untuk menyelesaikan masalah-masalah dengan Rusia,” ujar Lavrov.

Menteri luar negeri Rusia itu mengatakan keinginan Trump untuk memperbaiki hubungan dengan Rusia lebih baik dibanding tidak memiliki hubungan baik. “Hanya orang bodoh yang berpikir sebaliknya,” tukasnya.

kiblat.net

 

LEAVE A REPLY