Saat Mercedes-Benz Anak Petinggi Polri Tabrak Pelajar, Polisi Dianggap Tutupi CCTV sampai Keluarga Korban Merasa Disudutkan

0

Pelita.online – Kasus Mercedes-Benz anak petinggi Polri, MM (18), tabrak sepeda motor yang dikendarai SB (19) dan ditumpangi MS (19) memunculkan ragam spekulasi.

Baik pihak keluarga korban maupun kepolisian sama-sama memberikan pernyataan mengenai kasus kecelakaan tersebut.

Namun, pernyataan yang disampaikan oleh kedua belah pihak justru cenderung kontradiksi.

Polisi dianggap tutupi CCTV Keluarga MS menilai aparat kepolisian terkesan menutup-nutupi CCTV yang merekam kejadian kecelakaan.

Menurut keterangan kakak MS, N, pihak aparat enggan memperlihatkan rekaman CCTV dengan visual terbaik.

Keluarga korban justru dipersulit dan hanya mendapatkan rekaman CCTV yang letaknya jauh dari tempat kejadian perkara (TKP).

“Kami enggak dikasih unjuk CCTV dari semua arah. Kami hanya diperlihatkan satu CCTV, itu pun enggak terlihat terjadinya benturan secara jelas. Di sana hanya terlihat bahwa telah terjadi peristiwa kecelakaan,” ujar N saat dikonfirmasi, Minggu (2/4/2023).

Keheranan N semakin menjadi-jadi usai dirinya mencari tahu soal kondisi TKP kecelakaan yang terletak di perempatan lampu merah Jalan Margasatwa Raya, tepatnya di dekat Kementerian Pertanian.

N mengatakan, perempatan yang ramai dilalui kendaraan itu memiliki CCTV di berbagai sudut.

Alhasil N berasumsi bahwa pihak aparat seharusnya memiliki banyak rekaman dari sudut pandang yang berbeda-beda.

“Aku lihat itu kan jalan raya besar dan setiap titik itu ada CCTV. Tapi kita enggak dikasih CCTV dari arah situ (TKP terdekat), sama sekali enggak dikasih,” ungkap N.

Kemudian, N bercerita bahwa pihak kepolisian belum bisa memberikan CCTV dari angle lain karena belum mendapatkan rekaman tersebut.Alhasil aparat kepolisian mengaku hanya bisa memperlihatkan satu rekaman CCTV kepada keluarga korban.

“Aku sempat tanya kan, kan banyak CCTV dari kanan atau kiri jalan, kenapa tidak dikasih lihat. Tapi katanya mereka belum dapat, itu kalau aku enggak salah dengar, ya,” ucap N.

Terkait rekaman CCTV yang belum ditunjukkan pihak kepolisian seutuhnya, N mengaku bakal melaporkan hal itu ke Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri. N ingin Propam Mabes Polri memeriksa jajaran Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Metro Jakarta Selatan soal dugaan penyembunyian barang bukti CCTV.

Sumber : kompas.com

 

LEAVE A REPLY