Sebulan, 76 Ribu Imigran Ilegal Coba Terobos Perbatasan AS

0
umlah imigran ilegal yang mencoba menerobos perbatasan AS pada Februari dilaporkan mencapai 76 ribu orang, angka bulanan tertinggi dalam beberapa tahun. (Reuters/Jorge Duenes)
Pelita.Online, Jakarta — Jumlah imigran ilegal yang mencoba menerobos perbatasan Amerika Serikat pada Februari dilaporkan mencapai 76 ribu orang, angka penerobosan bulanan tertinggi dalam beberapa tahun belakangan.

Badan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP) melaporkan bahwa total 76.103 orang ditahan di perbatasan dengan Meksiko karena berupaya menerobos.

Angka ini melonjak dari tiga bulan sebelumnya yang rata-ratanya hanya mencapai 61 ribu. Aparat tak menduga peningkatan ini karena biasanya angka penerobosan di awal tahun kecil mengingat cuaca yang dingin.

Komisioner CBP, Kevin McAleenan, mengatakan bahwa angka ini juga melonjak dua kali lipat dari Februari 2018 dan 3,2 kali lebih tinggi dari bulan yang sama tahun 2017.

“Kami sedang mengalami krisis kemanusiaan dan kemanusiaan nasional di sepanjang perbatasan barat daya,” ujar McAleenan seperti dikutip AFP.

Melanjutkan pernyataannya, ia berkata, “Peningkatan jumlah keluarga dan anak yang datang ke perbatasan meningkat pesat ini menimbulkan ancaman unik bagi operasi dan fasilitas kami.”

Peningkatan pesat penerobosan ini justru membuat sejumlah pakar mempertanyakan taktik Trump yang selama ini menggembar-gemborkan pendekatan keras untuk memberantas imigran ilegal.

Salah satu upaya Trump yang menjadi sorotan belakangan ini adalah permintaan biaya US$5,7 miliar atau setara Rp80,5 triliun untuk membangun tembok di sepanjang perbatasan dengan Meksiko.

Permintaan ini sempat membuat pemerintahan AS tutup selama lebih dari satu bulan karena dua kubu di Kongres tak menyepakati rancangan anggaran tahunan.

Partai Republik ingin memenuhi permintaan Trump, sementara kubu Demokrat menganggap dana itu terlalu tinggi karena sebenarnya AS sudah punya pagar pembatas, hanya perlu diperbaiki.

[Gambas:Video CNN]

Untuk menghindari penutupan pemerintahan lebih lanjut, kedua kubu sepakat mengucurkan anggaran US$1,375 miliar untuk pembangunan tembok tersebut.

Kecewa, Trump akhirnya mendeklarasikan situasi darurat nasional. Dengan deklarasi ini, pemerintah dapat memanfaatkan anggaran militer dan dana negara lainnya untuk membangun tembok pembatas di perbatasan dengan Meksiko yang situasinya dianggap sudah mendesak.

CNN Indonesia 

LEAVE A REPLY