Serangan Jet Afghanistan Hantam Rumah Guru Sekolah, 9 Sipil Tewas

0
Foto: Warga Afghanistan menshalatkan para korban serangan udara AS di Kunduz tahun 2016 lalu/ilustrasi

Pelita.Online, Kabul – Misi PBB di Afghanistan (UNAMA), Selasa (25/09), prihatin atas meningkatnya jumlah korban sipil dan luka-luka yang disebabkan oleh serangan udara pasukan AS atau Afghanistan. Pernyataan itu diungkapkan setelah mengeluarkan laporan Sembilan warga sipil tewas di Afghanistan Timur pekan ini akibat serangan udara.

UNAMA mengungkapkan pihaknya menerima “banyak tuduhan yang dapat dipercaya” bahwa serangan udara menargetkan rumah seorang guru di provinsi Kapisa, Sabtu lalu, menewaskan sembilan anggota keluarganya, termasuk tiga wanita dan empat anak. Enam orang terluka.

“Kami mengingatkan semua pihak yang berkonflik untuk memenuhi kewajiban mereka melindungi warga sipil dari bahaya,” kata pernyataan UNAMA.

Kami, lanjut pernyataan itu, terus mengulang seruan kepada militer pemerintah memenuhi janjinya untuk meninjau kembali operasi udaranya dan lebih hati-hati dalam menargetkan sasaran. Militer juga diminta memberi kompensasi terhadap para korban.

Juru bicara Departemen Pertahanan Afghanistan, Mohammad Redmanish, mengkonfirmasi korban sipil selama operasi militer gabungan Afghanistan-AS yang melibatkan dukungan udara, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut. Ia hanya mengatakan, insiden itu sedang diselidiki.

Militer AS di Kabul mengatakan, pihaknya sedang mengkaji informasi insiden Kapisa dan mengatakan telah melakukan semua yang bisa dilakukan untuk menghindari korban sipil.

“Kami menyadari pengumuman Misi PBB di Afghanistan (UNAMA) tentang Kapisa dan pernyataan pemerintah Afghanistan bahwa mereka melakukan operasi secara independen,” kata pernyataan militer AS di Kabul melalui pesan elektronik kepada Reuters. .

Laporan itu menyoroti salah satu masalah yang dihadapi Jenderal Scott Miller, komandan pasukan AS di Afghanistan, yang baru menjabat bulan ini, harus menyeimbangkan kebutuhan untuk menekan Taliban dan kebutuhan untuk menghindari jatuhnya korban sipil.

Data PBB menunjukkan 52 persen lonjakan jumlah warga sipil yang tewas atau cedera dalam serangan udara dalam enam bulan pertama tahun ini. PBB mengatakan 149 warga sipil tewas dan 204 terluka dalam serangan udara pada semester pertama tahun ini. Perempuan dan anak-anak menyumbang lebih dari separuh korban 353 korban.

Militer Afghanistan yang didukung militer AS meningkatkan serangan udara tahun ini ini sebagai bagian dari strategi untuk memaksa pejuang Taliban untuk menerima pembicaraan damai.Jumlah bom yang dijatuhkan oleh Angkatan Udara AS hampir dua kali lipat dalam enam bulan pertama menjadi hampir 3.000.

Kiblat.net

LEAVE A REPLY