JAKARTA, Pelita.Online – Panitia Tamasya Al Maidah akan menempatkan setidaknya 100 orang di tiap tempat pemungutan suara (TPS) untuk mengawasi TPS sejak pencoblosan sampai penghitungan suara. Menanggapi hal ini, pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta mengatakan sudah memiliki tim pemantau.
“Di penyelenggaraan pilkada ini dilakukan secara terbuka. Kita juga sudah punya pemantau dan juga media massa. Di luar TPS nanti juga ada polisi yang akan menjaga,” kata komisioner KPU Betty Epsilon Idroos saat dihubungi, Minggu (16/4/2017) malam.
Dia menambahkan dalam penyelenggaraan pemilihan di TPS juga sudah ada orang yang ditugasi memastikan hari pencoblosan berjalan lancar. Dan bila ditemukan pelanggaran atau masalah di TPS, hal tersebut akan ditangani Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI.
Betty menyatakan tidak mempermasalahkan adanya gerakan Tamasya Al Maidah ini. Hanya, dia meminta tetap diutamakan ketertiban ketika proses pemungutan hingga penghitungan suara dilakukan. Dia berharap kehadiran peserta Tamasya Al Maidah tidak sampai mengintimidasi pemilih.
“Kita mengharap tidak ada intimidasi. Sebab, pemilih punya hak untuk menentukan pilihan. Siapa pun dia, tidak diperkenankan memaksakan hak pilih dari seseorang. Ketika hari-H tidak boleh mengganggu ketertiban umum, itu sudah diatur dalam PKPU,” tuturnya.
Detiknews
