JAKARTA, Pelita.Online – Menpora Imam Nahrawi keberatan dengan sistem drawing sepakbola SEA Games Kuala Lumpur. Dia menginstruksikan agar Chef de Mission (CdM) SEA Games Aziz Syamsuddin bersikap.
Drawing cabang olahraga sepakbola pada SEA Games 2017 Kuala Lumpur sudah menjadi kontroversi sejak lama. Sebab, tuan rumah timnas U-22 Malaysia diberi kebebasan untuk memilih grup. Selain itu, Malaysia dipastikan akan bergabung dengan grup yang jumlah timnya lebih sedikit (lima tim).
Dalam technical handbook SEA Games 2017 pada halaman 28 menyebut proses pembagian grup diawali dengan Thailand sebagai juara bertahan dan Myanmar sebagai runner up akan dipisah pada grup A dan grup B.
Kemudian undian dilakukan untuk posisi A2 dan seterusnya. Begitu dengan grup B. Kemudian langkah selanjutnya, tuan rumah Malaysia berhak memilih grup yang diinginkan. Barulah dua tim lainnya yang akan secara otomatis mengisi grup lainnya.
Sebelum undian benar-benar dilakukan pada 8 Juli, Menpora Imam meminta agar Azis mengambil sikap. Dia juga meminta agar Komite Olimpiade Indonesia (KOI) bergerak cepat.
“Saya sudah minta ke CDM untuk melakukan renegosiasi jangan sampai memberi peluang yang tidak adil bagi siapapun. Lakukan undian dengan adil sehingga siapapun bisa bertemu dengan timnas negara manapun,” kata Imam saat ditemui di Kantor Kemenpora, Senayan, Senin (3/6/2017).
“Saya menyadari tentunya ini menjadi semacam otoritas tuan rumah tapi karena menjunjung tinggi pertandingan tentang jujur saya harap juga bisa adil. Ya itu untuk mengontrol agar tetap diusahakan.
“Saya belum dapat laporan dari KOI. Ini hari kerja pertama sabar. Saya sudah bilang lakukan percepatan itu kan prosedur. Saya harap tidak terlalu lama,” ucap dia.
Detiknews
