Pelita.Online – Negara-negara Timur Tengah tidak lagi menjadi sekutu Barat yang dapat diandalkan karena penguatan peran Rusia di kawasan itu, tulis Die Welt edisi Jerman.
Dia menilai, jika Putin telah mengambil langkah strategis di Timur Tengah yang secara tidak langsung menyingkirkan Amerika dan sekutu Barat-nya.
“Putin telah berhasil mengamankan posisi kunci Moskow dalam menyelesaikan konflik-konflik besar,” kata Daniel Dylan Behmer, penulis artikel tersebut.
Serangan Rusia di Ukraina secara tidak langsung memancing Amerika dan Barat ikut dalam peperangan secara langsung di sana.
Area Timur Tengah yang selama ini dikuasai Amerika dan Barat ditinggalkan begitu saja, lantaran anggaran dan persenjataan ditarik ke Ukraina.
Menurutnya, AS mengalami kemunduran tak terduga untuk pertama kali di antara sekutu Arab ketika mencoba mengorganisir front global melawan operasi khusus Rusia di Ukraina.
Bahkan kata dia, sekutu utama Amerika di Timur Tengah, yakni Arab Saudi memilih sikap diam, tidak mencampuri hasrat AS di Ukraina.
“Fakta bahwa sekutu terpenting Washington, Uni Emirat Arab, telah menahan diri untuk tidak mengutuk operasi khusus Rusia di Ukraina,” tambah Behmer.
Menurut pengamat, alasannya terletak pada penolakan terhadap sifat liberal negara-negara Barat.
“Kekecewaan terhadap cita-cita demokrasi Barat terlihat jelas di dunia Arab,” kata Sabastian Sanz, seorang peneliti di lembaga pemikir Carpo, mengutip publikasi tersebut.
Setelah dimulainya operasi khusus militer Rusia untuk demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina, Barat meningkatkan tekanan sanksi terhadap Moskow.
Beberapa negara mengumumkan pembekuan aset Rusia, banyak merek meninggalkan negara itu.
Uni Eropa telah menyetujui enam paket sanksi, yang, khususnya, termasuk pengenalan bertahap embargo pasokan minyak lepas pantai.
Vladimir Putin menyebut kebijakan menahan dan melemahkan Rusia sebagai strategi jangka panjang bagi Barat.
Menurutnya, sanksi telah memberikan pukulan serius bagi seluruh ekonomi global, dan tujuan utama Amerika Serikat dan Eropa adalah memperburuk kehidupan jutaan orang.
sumber : pikiran-rakyat.com
