Teliti Kandidat Antivirus, Mahasiswa Unesa Diundang Nadiem ke Jakarta

0

pelita.online –  Ketika pandemi Covid-19 merebak, banyak orang meneliti untuk mencari antivirus. Saat itu, tim mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melakukan penelitian mengenai potensi dan bioaktivitas ekstrak senyawa Mimi mintuna (horseshoe crab) lokal indonesia sebagai kandidat antivirus Covid-19.

Riset yang dilakukan tim Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unesa yang terdiri dari Elsa Aulia Vebrianawati, Miftukhatul Fiza, Mia Savita, dan Ahmad Misbakhus Sururi itu mendapat pendanaan pusat dan meraih medali emas serta perunggu di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional dan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) pada 2021.

Atas capaian tersebut, salah satu perwakilan dari mereka yaitu Elsa Aulia Vebrianawati diundang Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Makarim pada Mei lalu.

“Enggak kebayang bisa bertemu Mas Menteri apalagi ini kali pertama ke Jakarta dan dibiayai Kemendikbudristek, Puspresnas dan Balai Pengembangan Talenta Indonesia,” ucapnya dilansir dari situs Unesa pada Selasa, 6 Juni 2023.

Kesempatan itu tidak dia bayangkan sebelumnya, sebab tujuan Elsa dan timnya dulu hanya fokus riset dan tak terbayang diapresiasi penuh oleh kementerian dan lembaga lainnya.

Dalam kegiatan tersebut, Elsa menceritakan kembali proses di balik riset yang mereka lakukan. Mulai dari tantangan hingga misi utama mereka yang tidak lain untuk membantu pemerintah menemukan berbagai potensi bahan sebagai antivirus.

Penelitian yang mereka lakukan waktu itu dimaksudkan untuk menggali dan memanfaatkan potensi kearifan lokal fauna yang ada di Madura yaitu Mimi mintuna (kepiting tapal kuda) yang berpotensi sebagai antivirus Covid-19. Mereka mengekstrak senyawa-senyawa dari dagingnya dan ditemukan satu senyawa yang berpotensi sebagai antivirus Covid-19.

“Waktu riset itu memang agak menantang kali ya. Karena di masa pandemi dan anggota tim masing-masing ada yang sambil magang, ada yang KKN, jadi banyak banget tantangannya tetapi dapat diatasi sehingga bisa meraih prestasi,” terang juara 1 PKM bidang riset eksakta itu.

Selain bisa sharing soal perjalanan riset dan prestasinya itu, Elsa juga bisa belajar banyak hal dari peserta yang berprestasi lainnya dari kampus dan lembaga lain. Dia juga mendapat banyak insight baru dari beberapa narasumber seperti dari Gojek, Bukalapak, dan juga Nadiem.

“Ini bukan prestasi individu, tetapi prestasi tim yang rela bekerja keras, meluangkan waktu belajar berbuat yang bermanfaat untuk masyarakat dan bangsa,” kata Elsa.

sumber : tempo.co

LEAVE A REPLY