Telkom University Kembangkan Roket untuk Jaga Keamanan Wilayah Indonesia

0

Pelita.online –  Telkom University kembali menelurkan sebuah produk inovasi berupa Rocket Over The Horizon (OTH). Pengembangan produk inovasi ini diprakarsai oleh Pusat Unggulan Ipteks Perguruan Tinggi The University Center of Excellence for Advanced Intelligent Communications (AICOMS) yang berada di Telkom University. Roket OTH dibuat untuk menciptakan sistem keamanan yang mampu menjaga wilayah Indonesia secara efektif dan cepat.

Direktur AICOMS, Khoirul Anwar, mengatakan bahwa roket merupakan salah satu sistem pertahanan yang mampu beroperasi dengan jangkauan jauh. Roket ini, kata dia, diharapkan dapat menanggulangi ancaman militer di wilayah Indonesia dengan sistem kendali otomatis.

“Indonesia memiliki wilayah kedaulatan yang luas, baik daerah darat maupun lautan. Untuk menjaga kedaulatan di wilayah RI yang luas, diperlukan produk inovasi yang dapat dioperasikan secara jarah jauh dan cepat. Roket OTH selain dapat mengirimkan data koordinat, produk ini juga dapat mengirimkan data multimedia seperti gambar, video, dan suara secara real-time dan nirkabel,” ungkap Khoirul dilansir dari laman Telkom University pada Selasa, 21 Februari 2023.

Secara teknis, Khoirul menjelaskan bahwa penelitian ini mengusulkan sistem komunikasi narrowband untuk komunikasi wahana terbang berkecepatan tinggi dengan menggunakan Low-Density Parity-Check (LDPC) dengan struktur berdasarkan standar second generation digital terrestrial television broadcasting system (DVB-T2) sebagai channel coding-nya.

“Sistem komunikasi menggunakan teknik single-carrier karena memiliki kemampuan yang baik pada wahana yang bergerak pada kecepatan tinggi, teknik Over The Horizon (OTH) Communication juga digunakan untuk memperluas jangkauan sinyal radio karena wahana terbang ini harus menempuh jarak yang jauh” jelas Khoirul.

 

Proyek dengan output berupa roket ini berjalan mulai dari 2019 dan diharapkan selesai pada 2024. Dibiayai oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), proyek ini dikembangkan oleh Konsorsium Roket Nasional dengan anggota yang terdiri atas LAPAN sebagai Koordinator Program, Balitbang Kemhan, LIPI, BPPT, Puslit Karet, PT. PINDAD, PT. DI, PT. Dahana, PT LEN, PT INTI, Universitas Telkom, dan Universitas Pertahanan.

“Hasil yang diharapkan dalam pengembangan sistem komunikasi untuk roket ini adalah mengurangi error dan menurunkan error-floor yang terjadi pada roket agar mencapai kinerja dengan efek turbo-cliff untuk pengiriman data multimedia secara real-time dari transmitter atau receiver yang bergerak,” harap Khoirul.

Sumber : tempo.co

LEAVE A REPLY