TGIPF Temukan Bukti Penting Usai Datangi Pihak Klub dan Kepolisian

0

Pelita.Online – Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan telah bergerak sejak Selasa (4/10/2022). Mereka memulai langkah dengan menggelar rapat, lalu turun ke lapangan guna menemui semua pihak terkait tragedi Kanjuruhan. Terkini, TGIPF dilaporkan telah mendatangi pihak klub yang terdiri dari panitia pelaksana pertandingan, pengurus Arema FC, hingga perwakilan suporter. TGIPF juga mendatangi Polres Malang, Sat Brimob Malang, dan Kodim 0808 Kabupaten Malang.

Setelah menemui pihak klub dan kepolisian, TGIPF menemukan berbagai alat bukti penting seperti CCTV yang memberikan gambaran lebih jelas saat tragedi Kanjuruhan terjadi. Selain itu, mereka juga mengumpulkan video-video yang menggambarkan sejumlah detail kejadian di berbagai titik. Sekretaris TGIPF, Nur Rochmad, mengatakan bahwa bukti yang didapatkan sangat berguna untuk memperkuat analisis terkait insiden Kanjuruhan. “Berbagai alat bukti penting yang kami dapatkan ini nantinya akan memperkuat dan mempertajam analisis kami sehingga peristiwa Kanjuruhan ini dapat kami ungkap secara menyeluruh dan independen,” kata Nur Rochmad, dikutip dari laman remsmi Kemenko Polhukam, Sabtu (8/10/2022).

Dalam prosesnya, TGIPF juga mengumpulkan keterangan tentang penggunaan gas air mata saat tragedi Kanjuruhan terjadi. TGIPF mengumpulkan keterangan tersebut dari berbagai sumber seperti panitia pelaksana dan pihak korban, tidak hanya kepolisian.

Dalam prosesnya, TGIPF juga mengumpulkan keterangan tentang penggunaan gas air mata saat tragedi Kanjuruhan terjadi. TGIPF mengumpulkan keterangan tersebut dari berbagai sumber seperti panitia pelaksana dan pihak korban, tidak hanya kepolisian.

Mantan ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang kini menjadi anggota TGIPF tragedi Kanjuruhan, Doni Monardo, menegaskan bahwa proses investigasi akan dilakukan pada setiap tahapan kejadian. Hal ini dilakukan agar TGIPF bisa menemukan pihak-pihak yang bertanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan secara akurat. “Investigasi kami lakukan di setiap tahapan, mulai dari perencanaan pertandingan, persiapan, pelaksanaan, hingga terjadinya kerusuhan dan penanganan korban pasca-kerusuhan,” ujar Doni Monardo. “Sehingga kami bisa menemukan siapa yang bertanggungjawab di setiap tahapan itu,” tutur Doni Monardo menegaskan.

sumber : kompas.com

LEAVE A REPLY