Vikjen KAS: PR Besar Menag, Merekatkan Persaudaraan Sejati Antaragama

0

Pelita.online – Langkah besar yang dilakukan Menteri Agama baru Yaqut Cholil Qoumas atau akrab disapa Gus Yaqut, di awal kepemimpinannya setelah dilantik Presiden Joko Widodo, mengundang pujian dan decak kagum banyak kalangan.

Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Semarang Romo Yohanes Rasul Edy Purwanto Pr menyambut gembira atas kehadiran Menag baru yang menegaskan atau melakukan positioning yang tepat, bahwa Gus Yaqut adalah menteri bagi seluruh rakyat Indonesia, apapun agama dan iman kepercayaannya.

“Ini langkah pertama yang tepat. Langkah baru dan besar, sebuah positioning yang tepat yang dilakukan beliau, bahwa beliau adalag menteri agama bagi semua agama di Indonesia,” ujar Romo Edy Purwanto kepada SP dan Beritasatu.com, Minggu (27/12/2020).

Romo Edy berharap Gus Yaqut dapat mengelola langkahnya itu secara baik agar melahirkan berbagai keputusan dan kebijakan yang baik dan bermanfaat bagi semua agama di Tanah Air.

“Saya berharap bahwa Menag baru menghemat stamina karena perjalanan kepemimpinnannya panjang. Jangan menghabiskan energi di awal masa kepemimpinannya,” ungkapnya.

Menurut Romo Edy, salah satu tugas Menag adalah bagaimana menuntaskan PR besar yaitu merekatkan persaudaraan sejati intra-agama, antar-agama, dan mereka yang menghayati kepercayaan kepada Tuhan YME di mana pun.

“Saya sangat menaruh hormat dan apreasiasi tinggi bahwa beliau berkenan hadir dalam even perayaan hari besar agama-agama, ini menandakan beliau punya hati untuk umat pelbagai agama dan penghayat kepercayaan kepada Tuhan YME,” tegasnya.

Harapan lain yang tidak kalah pentingnya, menurut Romo Edy adalah, Gus Yaqut dapat menggerakkan literasi tentang pentingnya toleransi di tengah pluralitas masyarakat Indonesia.

Sesaat seusai dilantik, Gus Yaqut langsung mengeluarkan beberapa gebrakan yang mengejutkan, salah satunya pernyataan bahwa dia menjadi menteri bagi semua agama di Tanah Air, bukan hanya bagi satu agama saja.

Dia juga merilis video mengucapkan Natal bagi umat Nasrani, bahkan hadir langsung melihat perayaan malam Natal di Gereja Blenduk Semarang. Gus Yaqut juga menegaskan akan mengikis intoleransi dalam kehidupan beragama yang masih dirasakan masyarakat di negeri ini.

Dia juga menyambangi sejumlah tokoh untuk silaturahim dan meminta restu, salah satunya kepada Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Mustofa Bisri atau Gus Mus, yang tak lain pamannya sendiri.

Dalam pertemuan di kediaman Gus Mus di Leteh, Rembang, Gus Yaqut mendapatkan dua pesan khusus dari Gus Mus. “Pertama harus menjaga amanah dan menghindari perilaku korupsi dan kolusi,” kata Gus Yaqut.

Kedua, Gus Mus meminta Gus Yaqut untuk merangkul semua pihak agar dapat memiliki perasaan yang sama terhadap Indonesia, meskipun memiliki latar belakang suku, bahasa serta agama yang berbeda.

“Tidak penting latar belakangnya apa, kelompok, agama, dan ras apa. Semua kita ajak untuk bersama-sama mencintai Indonesia,” ujarnya.

Dengan mencintai Indonesia, kata Gus Mus, maka cita-cita pemerintah untuk menjadikan negara ini lebih baik dan lebih maju akan lebih mudah dicapai.

“Kami mengadakan kunjungan dan sowan ke beliau-beliau untuk memohon nasihat dan arahan, apa yang sebaiknya kami lakukan untuk kemajuan bangsa,” ujar Gus Yaqut.

Dia menegaskan, dirinya akan menjadikan Kementeria Agama sebagai kementerian semua agama untuk merangkul semua elemen.

juga menegaskan bahwa Kementerian Agama bukan hanya kementerian satu agama saja namun merupakan kementerian semua agama.

Menurut Yaqut, sudah saatnya mengembalikan agama pada fungsinya yang mendamaikan.

“Kita kembalikan agama pada fungsinya yang mendamaikan, sebagai jalan untuk melakukan resolusi konflik atas semua persoalan,” ujarnya.

Sumber:BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY