Wasekjen PAN: Perbedaan Politik Jangan Rusak Kebersamaan

0
Wasekjen PAN, Saleh Daulay./ Sumber Foto: Rachman Haryanto

JAKARTA, Pelita.OnlineĀ  – Akhir-akhir ini, isu mengenai suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) kian marak beredar di sejumlah wilayah di Indonesia. Peran serta pemerintah, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dan organisasi kemasyarakatan (ormas) dibutuhkan untuk mengurangi isu SARA yang berkembang saat ini.

Hal ini disampaikan oleh Wasekjen PAN sekaligus eks Ketum PP Pemuda Muhammadiyah Saleh Partaonan Daulay saat dihubungi detikcom, Senin (15/5/2017). Saleh menuturkan, pemerintah memiliki aparatur yang mumpuni untuk berpartisipasi mengurangi SARA yang beredar.

“Tentu kita harapkan peran pemerintah membangun kembali kebersamaan bangsa. Menurut saya, tantangan hari ini lebih ringan. Pemerintah bisa mulai bekerja sama karena mempunyai aparatur yang lengkap, punya Kemenag, punya Kemendagri, diharapkan ini dapat merajut kembali kebersamaan,” ujar Saleh.

Pria yang juga menjabat sebagai ketua Komisi IX DPR ini mengharapkan peran aktif FKUB dan ormas di setiap daerah. Dengan demikian, keutuhan bangsa dapat terjaga.

“Saatnya FKUB menunjukkan partisipasinya. FKUB dan organisasi keagaamaan itu banyak. Semua harus ikut bersama, kita mulai dari tokoh. Kalau perlu dalam waktu dekat kumpul bersama, kemudian deklarasi menjaga keutuhan NKRI, menjaga kebersamaan,” tutur Saleh.

Saleh mengingatkan supaya tidak boleh adanya perpecahan karena perbedaan pandangan politik. Salah satu faktor penyebab isu SARA marak adalah panasnya tensi politik di tanah air.

“Berikutnya, perbedaan politik yang sangat temporal, kita tidak boleh merusak sendi kebersamaan. Sementara itu kebersamaan harus kembali, perbedaan pilihan politik jangan sampai merusak hal yang lain. Menurut saya, sebenarnya ini masih semacam syok dengan keadaan perpolitikan di tanah air, terlalu kencang pertarungan politik di daerah,” tutup Saleh.

Detiknews

LEAVE A REPLY