Pelita.Online, Jakarta – Demi memberikan rasa aman bagi pengguna dalam memanfaatkan layanannya, WhatsApp tengah mempersiapkan dua fitur keamanan baru di aplikasinya. Dua fitur ini adalah sensor sidik jari atau pengenal wajah.
Sebelum diimplementasi, kedua fitur anyar itu akan diuji coba terlebih dahulu secara internal. Belum diketahui kapan WhatsApp mulai meluncurkan dua fitur ini di aplikasi pesannya.
Menurut rumor yang beredar, fitur otentifikasi sidik jari ini bisa melindungi akun pengguna WhatsApp. Seperti ketika membuka atau mengunci smartphone, fitur sensor sidik jari akan muncul secara otomatis saat pengguna mengetuk ikon aplikasi WhatsApp.
Fitur sensor sidik jari yang diuji kali ini dikhususkan untuk smartphone Android dengan sistem operasi minimal versi Marshmallow atau di atasnya. Sebelumnya fungsi autentikasi ini sudah diuji untuk versi iOS.
Fitur ini tidak bisa dipakai untuk mengunci chat dengan kontak tertentu yang ada di dalam aplikasi.
Dalam screenshot yang dipamerkan WABetaInfo, terlihat menu sidik jari akan bisa diatur pada pengaturan privasi. WhatsApp masih memberikan opsi keamanan lain, jika sidik jari pengguna tidak terdeteksi, seperti menggunakan passcode untuk mengakses akun WhatsApp.
Fitur anyar WhatsApp ini baru terlihat di aplikasi versi beta, yang hanya tersedia untuk pengguna yang menjadi tester. Selain itu, pilihan metode ID yang bisa digunakan tergantung tipe iPhone yang Anda miliki, bisa hanya sidik jari atau hanya kamera wajah, untuk seri iPhone X dan penerusnya.
Jika sudah mengaktifkan opsi keamanan anyar untuk WhatsApp ini, maka pengguna harus selalu mengidentifikasi diri setiap kali membuka aplikasi ini. Tak perlu khawatir diblokir jika tidak berhasil memakai sensor biometrik hingga beberapa kali, karena WhatsApp bakal meminta pengguna memasukkan kode untuk iPhone Anda.
Fitur ini dinilai akan memberikan keuntungan bagi WhatsApp Business, aplikasi pesan yang ditujukan khusus untuk pelaku usaha. Hal ini dikarenakan fitur mampu melindungi informasi sensitif atau hal yang vital di dunia korporat.
Kumparan.com
