Wilayah Jammu-Kashmir Memanas, Fasilitas Publik Ditutup

0

Srinagar, Pelita.Online – Fasilitas publik di wilayah Jammu-Kashmir ditutup setelah lima pejuang dan enam warga sipil tewas dalam bentrokan dengan pasukan India. Para pemimpin Pro-Kemerdekaan di Jammu dan Kashmir menyerukan penutupan pada Senin (07/05/2018), sehari setelah peristiwa tersebut.

“Kantor, sekolah dan bisnis tetap tertutup sepenuhnya sementara transportasi publik dan lokal tetap di luar jalan,” kata laporan yang dikutip World Bulletin.

Pemerintah menanggapi dengan memberlakukan pembatasan jam malam, menangguhkan layanan internet seluler dan kereta api di wilayah tersebut. Ratusan jalan juga dibarikade dengan kawat berduri, sementara pasukan India bersenjata berat terus berjaga.

Sebelumnya, pemimpin perlawanan Mirwaiz Umar, yang telah berada di bawah tahanan rumah, mencoba mendobrak barisan polisi kemudian ditahan. Pemimpin perlawanan teratas lainnya, Yasin Malik, telah ditahan polisi sejak Sabtu lalu. Pemimpin Hurriyat, Syed Ali Geelani juga berada dalam tahanan rumah.

Pada hari Ahad, lima pejuang tewas ketika pasukan India menyergap rumah mereka. Mereka yang tewas, termasuk dua komandan senior militan dan seorang profesor sosiologi di Universitas Kashmir, yang diyakini baru-baru ini bergabung dengan barisan pejuang.

Sementara warga sipil tewas ketika pasukan India diduga melepaskan tembakan ke arah protes massal yang diadakan untuk mendukung pejuang yang gugur. Ribuan orang yang datang mendukung para pejuang meneriakkan slogan-slogan yang menyerukan kemerdekaan Kashmir dari India dan melemparkan batu ke pasukan India bersenjata berat.

Kashmir, wilayah Himalaya mayoritas Muslim, dipegang oleh India dan Pakistan dalam beberapa bagian dan diklaim oleh keduanya secara penuh. Sepotong kecil Kashmir juga dipegang oleh China.

Kedua negara telah bertempur dalam tiga perang – pada tahun 1948, 1965 dan 1971 – sejak mereka dipartisi pada tahun 1947, dua di antaranya diperebutkan atas Kashmir.

Di gletser Siachen di Kashmir utara, pasukan India dan Pakistan telah bertempur sejak tahun 1984. Gencatan senjata mulai berlaku pada tahun 2003.

Beberapa kelompok Kashmir di Jammu dan Kashmir telah berperang melawan kekuasaan India untuk meraih kemerdekaan, atau untuk bersatu dengan negara tetangga Pakistan.

Menurut beberapa organisasi hak asasi manusia, ribuan orang dilaporkan tewas dalam konflik di wilayah itu sejak tahun 1989.

kiblat.net

LEAVE A REPLY