2021, Kempupera Akan Bangun 3 Rusun di NTT Senilai Rp 50 Miliar

0

Pelita.online – Pembangunan rumah susun yang dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kempupera) tidak hanya ditujukan untuk membantu masyarakat tapi juga ikut mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

Guna mendukung hal tersebut, Kempupera melalui Direktorat Jenderal Perumahan pada tahun 2021 akan membangun sebanyak tiga rumah susun untuk sejumlah Yayasan dan Keuskupan di Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan anggaran senilai Rp 50 miliar.

“Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah melatih generasi muda untuk tinggal di rumah susun. Pembangunan rumah susun yang dekat dengan fasilitas pendidikan tentunya akan mempermudah pengawasan kepada anak didiknya,” ujar Direktur Jenderal Perumahan Kempupera, Khalawi Abdul Hamid, dalam siaran pers, Senin (29/3/2021).

Menurut Khalawi, pembangunan rumah susun tidak hanya dilaksanakan di daerah perkotaan saja, tapi juga di seluruh wilayah Indonesia termasuk di Nusa Tenggara Timur. Pembangunan rumah susun juga dilaksanakan untuk mengantisipasi semakin berkurangnya lahan yang ada untuk lokasi pembangunan perumahan.

Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Nusa Tenggara II, Yublina D. Bunga menerangkan, pihaknya akan membangun rumah susun di tiga lokasi di NTT. Masing-masing lokasi akan dibangun sebanyak satu tower Rusun setinggi tiga lantai.

Untuk pelaksanaan pembangunan Rusun tersebut, Pejabat Pembuat Komitmen Rumah Susun dan Rumah Khusus Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Thobias Ressie juga telah melakukan penandatanganan kontrak dengan kontraktor pelaksana beberapa waktu lalu. Penandatanganan kontrak dilakukan di Ruang Rapat Kantor Balai P2P Nusa Tenggara II. Nilai Kontrak ini terbagi untuk tiga paket pekerjaan pembangunan senilai Rp 50 miliar.

Berdasarkan data yang dimiliki Balai P2P Nusa Tenggara II, pembangunan rumah susun akan dilaksanakan untuk Yayasan Persekolahan Bina Wirawan di Kabupaten Ende rekanan senilai Rp 14,8 miliar. Rusun yang akan dibangun rencananya sebanyak 43 unit tipe 24 yang diperuntukkan bagi sekolah berasrama.

Selanjutnya adalah Rumah Susun Keuskupan Larantuka di Kabupaten Flores Timur sebanyak 44 unit tipe 36 senilai Rp 19,55 miliar. Rumah Susun Sekolah Berchmans Todabelu di Kabupaten Ngada senilai Rp 15,59 miliar sebanyak 43 Unit tipe 24 yang diperuntukkan bagi sekolah berasrama.

“Rusun yang dibangun diperuntukkan bagi mahasiswa lembaga keagamaan. Maupun sekolah berasrama. Kami harap kontraktor pelaksana untuk selalu mematuhi dan bekerja sesuai ketentuan yang tertera dalam kontrak. Kami targetkan akhir tahun ini seluruh rusun di NTT selesai dibangun,” harapnya.

Sumber: BeritaSatu.com

LEAVE A REPLY