3 Wanita dan 5 pria anggota geng motor jadi tersangka penjarahan di Depok

0

Jakarta, Pelita.OnlineĀ – Polisi tetapkan delapan orang tersangka kasus penjarahan toko baju di Depok. Mereka adalah AB (18), EAF (18), AP (20), AG (16), F (17), BL (16) dan YV (17). Mereka diamankan pada Minggu sore dan Senin kemarin.

Sedangkan satu orang lagi diamankan Selasa pagi tadi. Saat ini satu orang tersangka yang belum diketahui identitasnya itu masih diperiksa intensif.

“Dari hasil pemeriksaan kami sudah identifikasi beberapa orang yang terlibat langsung pada aksi Minggu dinihari kemarin. Total tersangka delapan orang dari 27 orang yang diamankan sampai Selasa hari ini,” kata Kapolresta Depok AKBP Didik Sugiarto, Selasa (26/12).

Kedelapan orang ini ditetapkan status sebagai tersangka setelah penyidik melakukan pendalaman dari keterangan saksi dan korban. Dari hasil penyelidikan, delapan orang itu terbukti terlibat penjarahan Toko Fernando di Jalan Sentosa Raya, Sukmajaya Depok pada Minggu (24/12) dinihari pukul 04.30 WIB.

Delapan tersangka itu terdiri dari tiga wanita dan lima pria. Mereka ada yang berusia dewasa dan anak-anak.

“Dewasa ada tiga orang, lima anak-anak. Terdiri tiga wanita dan lima pria,” tandasnya.

Kelompok ini terdiri dari tiga geng. Yaitu Geng Jembatan Mampang (Jepang), Geng RBR dan Geng Matador. Mereka kerap berkonvoi menggunakan motor bersama-sama. Kemudian kerap melakukan tindakan tawuran.

“Kelompok ini terdiri dari tiga komunitas dan bergabung. Mereka melakukan aksi pada Minggu dinihari lalu,” tukasnya.

Mereka juga pernah melakukan aksi yang sama sebelumnya. Inventarisasi polisi, geng motor ini beraksi lima kali dalam waktu sepekan. Antara lain di Sawangan, Limo dan Sukmajaya. “Kami sudah dapat ada lima laporan yang masuk dan saat ini masih mengidentifikasi laporan lainnya,” paparnya.

Setiap beraksi, kawanan ini selalu membawa senjata tajam. Namun pengakuan tersangka, mereka belum pernah melukai korban.

“Jadi hanya untuk menakuti korban saja. Sajamnya digunakan untuk mengancam saja. Namun tidak menutup mereka melakukan kekerasan juga dengan sajamnya,” tutupnya.

Merdeka.com

LEAVE A REPLY