5 Kerusakan Mobil Jika Jarang Dipakai dan Cara Mengatasinya

0

Pelita.online – Jangan pernah berpikir mobil tidak akan rusak bila jarang digunakan. Faktanya anggapan itu salah. Terlalu lama mendiamkan mobil terparkir di garasi akibat jarang dipakai justru membuat kendaraan Anda rusak.

Ada beberapa kerusakan yang dapat dialami mobil bila itu terjadi, bahkan bisa berimbas kepada komponen-komponen krusial kendaraan Anda. Berikut ini ulasan tentang kerusakan-kerusakan mobil bila jarang dipakai dan cara mengantisipasinya.

Aki tekor

Risiko pertama pada kerusakan kelistrikan atau aki. Hal ini akan dirasakan saat pertama kali menyalakan mobil yang sudah lama tak digunakan.

Mobil akan sulit dinyalakan karena penurunan daya listrik dengan sendirinya. Penurunan daya listrik berbeda-beda kondisinya tergantung pada umur dan kualitas aki, semakin tua umur aki maka akan semakin mudah kehilangan daya untuk menyimpan listrik.

Tipsnya, hidupkan mesin dalam jangka waktu tertentu setiap pekan sekali sekitar 5 sampai 10 menit. Sesekali jalankan mobil untuk pengisian daya listrik pada aki lebih maksimal. Bila mesin sudah menggunakan teknologi injeksi, tak perlu memanaskan mesin terlalu lama.

Kita juga tak disarankan menginjak-injak gas, cukup biarkan mesin menyala standar alias idle.

Tekanan Angin Ban Berkurang

Kondisi ini terjadi jika kita parkir mobil terlalu lama. Hal ini menyebabkan bagian ban yang menapak langsung dengan aspal menjadi rata, sehingga bentuk ban tak lagi bundar utuh. Akibatnya, akan terjadi ketidakseimbangan ketika mobil pertama kali dijalankan setelah sekian lama diparkir.

Untuk mengantisipasinya jalankan mobil beberapa saat (maju-mundur) atau keluar- masuk garasi secara rutin. Upayakan posisi pelek dan pentil selalu berubah tumpuannya. Hal ini bertujuan agar tekanan angin pada ban terdistribusi merata, sehingga ban tidak terlalu lama tertumpu hanya pada satu titik tertentu saja.

Bahan Bakar Mengendap

Iklim di Indonesia yang tropis membuat udara lembab dan ini bisa menyebabkan embun pada tangki dan saluran bahan bakar jika mesin tidak dihidupkan dalam waktu lama.

Akibat yang terjadi bahan bakar akan tercampur air sehingga  mengurangi kualitas bahan bakar serta berpotensi menimbulkan karat pada tangki atau saluran bahan bakar yang terbuat dari besi. Jika mobil Anda menggunakan bio-diesel, efeknya malah menimbulkan endapan dan menyumbat saluran bahan bakar.

Tipsnya, ketika memanaskan mobil cek indikator water separator dan filter bahan bakar pada meter cluster. Kita  harus rajin memeriksa dan mengganti filter bahan bakar secara berkala agar bensin tersaring dan bersih dari partikel kotoran serta karat.

Karat Piringan Cakram

Ketika mobil tidak digunakan dalam durasi cukup lama, ditambah dibiarkan terkena hujan karena terparkir di tempat terbuka. Karat akan timbul pada piringan cakram. Ini merupakan proses alamiah antara lingkungan dengan benda yang berunsur besi.

Hanya saja, jika terus dibiarkan tentu menyebabkan performa rem berkurang dan menimbulkan bunyi saat mobil digunakan kembali.

Cara mencegahnya, sebaiknya mobil tetap dijalankan minimal satu kali dalam seminggu, karena karat pada piringan cakram pada umumnya akan hilang dengan sendirinya ketika mobil sudah dijalankan sejauh 3-5 meter. Karat akan hilang karena adanya gesekan dari kampas rem.

Kuman dan Debu Saluran AC

AC mobil yang jarang digunakan dapat menyebabkan endapan debu dan kuman di seluruh bagian saluran pendingin tersebut. Ini juga berdampak pada kualitas udara di dalam kabin mobil ketika mobil dipakai kembali.

Oleh sebab itu disarankan agar rutin memanaskan mesin mobil sambil menyalakan AC sekitar 5-10 menit minimal seminggu sekali. Cara ini dapat mencegah gas pendingin freon tidak mengendap dan menjaga sirkulasi udara pada kabin mobil, demikian mengutip keterangan Asuransi Astra.

 

Sumber : Cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY